SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

Blogger ini muncul berdasarkan dari beberapa permintaan saudara-saudariku semua..

Alhamdulillah akhirnya tercapai juga dan selesai sudah blogger ini dibuat...

Namun kesempurnaan blogger ini belumlah maximal.

Semoga dihari..hari mendatang dapat disempurnakan blogger ini

Dan blogger ini tercipta dan ada... karena... diri saudara-saudariku semua..

Dan...tiada artinya blogger"NOTE UNTUK KAMU" ini.. jika saudara-saudariku tidak berada didalamnya....

Salam Ukhwah..........

Jul 29, 2013

PERBEDAAN JIN / SETAN DAN MALAIKAT (Bagian #2 Tamat)

13. Allah Subhaanahu wata’aala menciptakan malaikat sebelum menciptakan jin.
Dalil yang menunjukkan tentang hal ini adalah bahwa di antara para malaikat ada yang bertugas memikul ‘Arsy, sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Arsy itu diciptakan sebelum Allah Subhaanahu wa ta’aala menciptakan langit dan bumi serta apa-apa yang ada di antara keduanya.

14. Malaikat merupakan alam ghaib bagi jin.
Oleh karena itu, Allah Subhanaahu wa ta’aala, mewajibkan kepada jin untuk beriman kepada para malaikat.

15. Malaikat mampu menguasai jin dengan izin Allah Subhanaahu wa ta’aala.
Oleh karena itu, malaikat mampu melihat jin dan mencabut ruh-ruh mereka serta mampu menghalangi kaum jin ketika hendak menyakiti manusia sesuai dengan kehendak Allah Subhanaahu wa ta’aala.
Adapun jin tidak mampu menguasai para malaikat dan hal ini sudah diketahui secara pasti.
16. Para malaikat secara umum disifati dengan sifat-sifat yang terpuji.
Allah Subhaanahu wata’aala ?berfirman tentang mereka:
يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُ
“Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan.” (QS. An Nahl : 50)

وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ
“Dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” (QS. Al-Anbiya: 28)
Allah? Subhaanahu wata’aala juga berfirman :
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Allah Subhaanahu wata’aala juga berfirman :
بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ
“Bahkan mereka adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (QS. Al Anbiya:26-27)

Adapun mayoritas jin memiliki sifat-sifat yang jelek, seperti memberikan waswas, menghiasi perbuatan jelek sebagai satu kebaikan, memalingkan, membuat makar dan tipu daya, melampaui batas serta berbuat zhalim dan sebagainya.

17. Malaikat tidak berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan. Kaum jahiliyah telah terjatuh ke dalam kesalahan yang besar ketika mereka mengatakan : “Para malaikat adalah anak-anak perempuan Allah.”
Allah Subhanaahu wa ta’aala berfirman :
وَجَعَلُوا الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ
“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan.
Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.” ( QS. Az Zukhruf :19)

Allah Subhanaahu wa ta’aala, berfirman mengabarkan tentang mereka:
أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
“Apakah Tuhan memilih anak-anak perempuan daripada anak laki-laki?” Apakah yang terjadi padamu...? Bagaimana kamu menetapkan?” (QS. Ash Shaffaat : 153-154 )

Mereka (para malaikat) tidak disifati laki-laki karena hal ini mengharuskan bahwa diantara mereka ada yang perempuan, akan tetapi mereka dikatakan sebagai hamba-hamba Ar Rahman dan tentara-tentara Allah Subhaanahu wata’aala sebagaimana Al-Qur’an menamakan mereka dengan hamba-hamba Ar Rahman.

Adapun jin, ada yang laki-laki dan ada juga yang perempuan.
Hal ini sudah diketahui secara pasti dalam agama.
Allah Subhanaahu wa ta’aala, berfirman tentang iblis nenek moyang jin:
أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ
“Patutkah kamu mengambil dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu?” ( QS. Al -Kahfi : 50 )

18. Para malaikat senantiasa menolong di atas kebaikan kepada para nabi dan rasul serta para pengikutnya.
Oleh karena itu, malaikat merupakan sumber kebaikan terhadap manusia dengan cara memberikan ilham kepada manusia.
 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dalam “Majmu Fatawa” 4/34 ) : “Maka sumber ilmu yang benar dan kehendak yang baik itu berasal dari ilham para malaikat dan sumber keyakinan yang batil serta kehendak yang buruk dari bisikan syaitan.”
Malaikat tidak pernah menolong para tukang sihir dan ahli nujum dan tidak pula membantu orang-orang yang sesat, rusak dan menentang syari’at.
Berbeda dengan syaitan dari kalangan jin.
Mereka memberi kekuatan dan pertolongan pada setiap kejelekan, kerusakan dan kejahatan.
Bahkan mereka adalah sumber segala kefasikan, kekufuran dan kefajiran.

19. Para malaikat tinggal di langit.
Allah Subhanaahu wa ta’aala, berfirman :
تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ وَالْمَلَائِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
“Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.
Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.”( QS. Asy Syura : 5 )

Yang menjadi inti adalah lafazh “dari atas mereka.”
Allah Subhanaahu wa ta’aala juga berfirman :
فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ
“Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.” (QS. Fushshilat : 38 )

Allah Subhaanaahu wa ta’aala, juga berfirman :
وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ
“Dan tidaklah kami turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.” (QS. Maryam : 64)

Maka mereka turun dari langit ke bumi.
 Adapun para syaitan dimana iblis berada di baris terdepan, mereka tinggal di bumi.
Mayoritas mereka tinggal di tempat-tempat yang kotor seperti tempat-tempat najis, tempat sampah, tempat buang air kecil dan besar serta tempat-tempat lainnya yang kotor.
Maka demikian jauh perbedaan antara yang tinggal dilangit dan yang tinggal di bumi.
Bagaimana mungkin dibandingkan dengan yang biasa tinggal di tempat-tempat yang kotor.....?

20. Para malaikat bisa terbang ke langit yang tinggi karena asal penciptaan malaikat mampu terbang ke atas langit yang tinggi dan kemana saja sesuai dengan kehendak Allah Subhaanahu wata’aala .?
Berbeda dengan jin dimana asal penciptaan mereka tidak mampu terbang namun hanya berjalan melata di permukaan bumi dan bisa terbang jika mereka berubah bentuk.
Adapun kemampuan terbang jin itu sangat lemah jika dibandingkan dengan kemampuan terbang para malaikat.

21. Para malaikat mampu menembus penghalang-penghalang bahkan bisa sampai menembus ke bumi yang ketujuh, sebagaimana yang telah diketahui bahwa para malaikat senantiasa mengurusi dunia dan segala isinya.
Allah Subhanaahu wa ta’aala, berfirman menyebutkan tentang sifat malaikat:
فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا
” Dan yang mengatur urusan.” (QS. An Naziat : 5)
Permusuhan antara jin dan para malaikat itu akan senantiasa ada.
Para malaikat memusuhi iblis dan siapa saja yang bersamanya bahkan mereka melaknat iblis dan para pengikutnya.

Allah Subhanaahu wa ta’aala, befirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la’nat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya.” (QS. Al Baqarah :161 )

Dan dalil-dalil lain baik dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam

Dari perbedaan-perbedaan tersebut diatas jelaslah bahwa malaikat tidak bisa disamakan dengan jin dan syaitan baik dalam hal penciptaan, bentuk, nama, sifat, dan perbuatan dari awal sampai akhirnya.

Barangsiapa yang menyamakan antara keduanya, sungguh dia telah sesat dari jalan yang lurus.

Referensi: Kitab Terjemah : “HUKUM BERINTERKASI DENGAN JIN” Hal 25-36,

No comments:

Post a Comment