SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

Blogger ini muncul berdasarkan dari beberapa permintaan saudara-saudariku semua..

Alhamdulillah akhirnya tercapai juga dan selesai sudah blogger ini dibuat...

Namun kesempurnaan blogger ini belumlah maximal.

Semoga dihari..hari mendatang dapat disempurnakan blogger ini

Dan blogger ini tercipta dan ada... karena... diri saudara-saudariku semua..

Dan...tiada artinya blogger"NOTE UNTUK KAMU" ini.. jika saudara-saudariku tidak berada didalamnya....

Salam Ukhwah..........

Sep 7, 2011

GORESAN PENA SEORANG IBU UNTUK PUTRINYA

Nanda anakku,

Saat bunda menulis surat ini, bunda tidak tahu apakah nantinya nanda akan membacanya atau tidak.

Bunda tidak tahu entah kenapa tiba-tiba tulisan ini mengalir begitu saja nanda.........?

Bunda tidak tahu apakah karena kesedihan bunda akhir-akhir ini karena sering sekali terjadi salah komunikasi diantara kita.

Betapa sering bunda terluka akhir-akhir ini atas pesan pendek yang nanda kirimkan ke bunda.

Terkadang isi sms nanda begitu menohok ke hati bunda.

Bunda tidak tahu apakah karena jarak dan waktu yang terbentang sangat jauh antara bunda dan nanda.

Hingga membuat ada prasangka-prasangka itu, membuat nanda juga terluka karena salah sangka dari bunda terhadapmu.

Saat nanda memutuskan hijrah, jauh dari bunda, jauh dari kenangan pahit nanda, bunda merasa takut dan khawatir bahwa suatu saat nanda akan melupakan bunda, atau membuang bunda jauh-jauh dari hidup nanda.

Tapi terus terang bunda tidak bisa menahan kepergian nanda, bunda tidak bisa menghalangi tekad nanda untuk menjejakkan kaki nanda ke bumi Allah lainnya.

Bunda tidak bisa berbuat banyak, karena memang tidak ada yang bisa bunda lakukan selain melepas kepergian nanda hanya dengan sebait doa, itu saja.


Bunda hanya bisa dan mampu berdoa agar Allah senantiasa menjaga dan melindungi nanda, serta memberi nanda yang terbaik.

Bunda Insya Allah bisa memahami jika saat ini, di tempat asing dan baru bagi nanda, pastilah nanda mengalami hal-hal yang sulit dalam hidup nanda.

Pastilah nanda banyak mengalami benturan-benturan hidup, apalagi saat ini nanda jauh dari bunda.

Bunda tidak bisa melihat dan merasakan langsung apa yang nanda alami.


Bunda hanya bisa mengatakan sabar pada dirimu, bunda hanya bisa mengatakan bersyukurlah karena Allah sudah mengabulkan niat nanda untuk hijrah dan melupakan masalalu nanda yang tidak baik.

Seperti yang pernah bunda baca dalam sebuah artikel di dunia maya bahwa, Allah swt, selalu memberi kesusahan kepada orang-orang yang di cintai-Nya.

Dengannya Allah Subhanaahu Wa Ta'ala menurunkan sifat-sifat yang bila seseorang memilikinya maka dipastikan bahwa Allah bersamanya.

Bukankah Allah selalu bersama-sama orang yang sabar, Allah bersama-sama orang yang takwa, dan Allah selalu bersama-sama orang yang ikhlas. Sifat-sifat seperti inilah yang Dia hendak turunkan kepada kita dan kepada para Da'i-Nya diseluruh alam.

Nanda, jagalah dien dan izzahmu, jagalah dirimu baik-baik.

Bunda tak akan pernah lelah berdoa agar Allah selalu beri yang terbaik pada nanda.

Percayalah nanda, seorang ibu akan melakukan apa saja demi kebahagiaan anak-anaknya.

Kasih sayang seorang ibu sepanjang masa, di manapun anak-anaknya berada, seorang ibu akan senantiasa menyimpan anak-anaknya belahan hatinya dekat ke jantung dan hatinya.

Walau terkadang ada diantara anak-anaknya tersebut yang melupakan orangtuanya. Walau ada diantara anak-anaknya tersebut yang berulang-ulang melukai hati orang tuanya teruta,ma ibunya.

Karena seorang ibu itu penuh kasih pada anak-anaknya.

Nanda bunda...............?

Bagaimanapun nanda, siapapun nanda, apapun pilihan hidup nanda, jika itu tidak melanggar syar'i bunda akan ridho.


Bunda bangga padamu, bunda akan tetap menyayangi dirimu. Walau dirimu merasa tak pantas mendapat kasih sayang dari bunda, tapi itu tidaklah menyebabkan bunda akan menghilangkanmu jauh-jauh dari hidup bunda.

Karena seorang anak tetaplah seorang anak.

Maka bila nanda susah, janganlah nanda mengadukannya kepada siapapun sebelum dirimu datang kepada Allah.

Bila nanda sakit, janganlah nanda berobat sebelum nanda ‘menanyakan’ sakitmu kepada robb-mu.

Bila nanda dalam kekurangan, perbaikilah amal2-mu, dengan demikian Allah akan mencukupkanmu bahkan melebihkanmu dengan apa saja yang disukai-Nya bagimu.


Selalulah berdoa agar Allah melimpahkan kekuatan, kesabaran dan ketabahan kepada nanda, kepada bunda.

Berdoalah agar Allah senantiasa memberi ke a'fiatan pada bunda agar bunda bisa senantiasa mengiring jejak dan langkah nanda. Doakan juga kebaikan untuk saudara-saudara fillahmu.

Bunda senantiasa berdoa agar nanda dapat menjadi anak yang bisa berbakti kepada orangtua.. Berdoalah agar kita selalu mendapat ridho dari Allah. Subhanallah

Nanda, ketika bunda menelusuri dunia maya, untuk mengambil hikmah dari tulisan-tulisan yang mengandung kemaslahatan untuk agama kita, bunda menemukan hikmah yang sangat indah dan semoga tulisan tersebut dapat menjadi ibroh buat nanda, buat bunda., buat kaum muslimin.

Selamat berjihad nanda, semoga dengan terbentang jarak dan waktu yang begitu jauh antara bunda dan nanda, dapat semakin mendekatkan ikatan hati antara bunda dan nanda.

Afwan jika bunda sering melakukan kesalahan pada nanda, afwan atas kekhilafan bunda. Wassalam.

Nanda, inilah ibroh yang dapat nanda petik atau nanda ambil hikmahnya, hasil dari tulisan akhi fillah Hakeem bin Zain yaitu Qur'an Menjawab Pertanyaan Manusia;

Manusia Bertanya: Kenapa aku diuji..........?

Qur'an Menjawab : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabuut : 2). Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al-Ankabuut : 3)


Manusia Bertanya: Kenapa aku tidak diuji saja dengan hal-hal yang baik............?

Qur'an Menjawab : ………. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah : 216)


Manusia Bertanya: Kenapa aku diberi ujian seberat ini?Qur'an Menjawab : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya………. (Al-Baqarah : 286)

Manusia Bertanya: Bolehkah aku frustrasi ?Qur'an Menjawab : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imraan : 139)

Manusia Bertanya: Bolehkah aku berputus asa........ ?

Qur'an Menjawab : ………..dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (Yusuf : 87)


Manusia Bertanya: Bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini..........?

Qur'an Menjawab : Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (Ali Imraan : 200) Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. (Al-Baqarah : 45)


Manusia Bertanya: Bagaimana menguatkan hatiku?

Qur'an Menjawab : ….Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal……. (At-Taubah : 129)



Manusia Bertanya: Apa yang kudapat dari semua ujian ini.........?

Qur'an Menjawab: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka………. (At-Taubah : 111) 

HAK dan KEWAJIBAN SUAMI ISTERI

Tidaklah mudah untuk membentuk keluarga yang damai, aman, bahagia, sejahtera.

Diperlukan pengorbanan serta tanggung jawab dari masing-masing pihak dalam menjalankan peran dalam keluarga.

Rasa cinta, hormat, setia, saling merhargai dan lain sebagainya merupakan hal wajib yang perlu  dibina baik suami maupun istri. 

Dengan mengetahui dan memahami hak dan kewajiban suami isteri yang baik diharapkan dapat memper mudah kehidupan keluarga berdasarkan ajaran agama dan hukum yang berlaku.
.
Berikut ini adalah beberapa hak dan kewajiban pasangan suami isteri yang baik :


A. Kewajiban Suami
- Memberi nafkah keluarga agar terpenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
- Membantu peran istri dalam mengurus anak
- Menjadi pemimpin, pembimbing dan pemelihara keluarga dengan penuh tanggung jawab demi kelangsungandan kesejahteraan keluarga.
- Siaga / Siap antar jaga ketika istri sedang mengandung / hamil.
- Menyelesaikan masalah dengan bijaksana dan tidak sewenang-wenang
- Memberi kebebasan berpikir dan bertindak pada istri sesuai ajaran agama agar tidak menderita lahir dan batin.

B. Hak Suami
- Isteri melaksanakan kewajibannya dengan baik sesuai ajaran agama seperti mendidik anak, menjalankan urusan rumah tangga, dan sebagainya.
- Mendapatkan pelayanan lahir batin dari istri
- Menjadi kepala keluarga memimpin keluarga

C. Kewajiban Isteri
- Mendidik dan memelihara anak dengan baik dan penuh tanggung jawab.
- Menghormati serta mentaati suami dalam batasan wajar.
- Menjaga kehormatan keluarga.
- Menjaga dan mengatur pemberian suami (nafkah suami) untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
- Mengatur dan mengurusi rumah tangga keluarga demi kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga.


D. Hak Istri
- Mendapatkan nafkah batin dan nafkah lahir dari suami.
- Menerima maskawin dari suami ketika menikah.
- Diperlakukan secara manusiawi dan baik oleh suami tanpa kekerasan dalam rumah tangga / kdrt.
- Mendapat penjagaan, perlindungan dan perhatian suami agar terhindar dari hal-hal buruk.


E. Kewajiban Suami dan Istri
- Saling mencintai, menghormati, setia dan saling bantu lahir dan batin satu sama lain.
- Memiliki tempat tinggal tetap yang ditentukan kedua belah pihak.
- Menegakkan rumah tangga.
- Melakukan musyawarah dalam menyelesaikan problema rumah tangga tanpa emosi.
- Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan dengan ikhlas.
- Menghormati keluarga dari kedua belah pihak baik yang tua maupun yang muda.
- Saling setia dan pengertian.
- Tidak menyebarkan rahasia / aib keluarga.

F. Hak Suami dan Istri
- Mendapat kedudukan hak dan kewajiban yang sama dan seimbang dalam keluarga dan masyarakat.
- Berhak melakukan perbuatan hukum.
- Berhak diakui sebagai suami isteri dan telah menikah jika menikah dengan sah sesuai hukum yang berlaku.
- Berhak memiliki keturunan langsung / anak kandung dari hubungan suami isteri.
- Berhak membentuk keluarga dan mengurus kartu keluarga / kk.

CINTA TANPA RESTU ORANG TUA SELALU MEMBAWA KEHANCURAN

Cinta itu kadang adalah anugrah dari tuhan,tapi kadang cinta itu adalah cobaan buat makhluk dari tuhan. Cinta memang bisa membahagiakan,tapi kadang membawa lara yang tak berkesudahan,

Bahkan ada yang membuat kehancuran didunia dan diakhirat.

Dari beberapa cinta yang tidak membuat bahagia itu adalah cinta yang tidak di restui orang tua.

Dilihat dari segi agama, hukum membangkang pada orang tua sudah jelas haram, bahkan itu termasuk dosa besar.

Ditinjau dari segi akal dan perasaan,”orang yang memaksakan kehendaknya tanpa mengindahkan orang tuanya itu adalah orang yang benar benar tidak tau berterima kasih,padahal orang tuanya adalah orang yang mencintainya semenjak dia dalam kandungan.”

Dibawah ini saya akan menceritakan kisah nyata,yang mengisahkan betapa bahayanya cinta yang tidak mendapat restu orang tua.

Kisah pertama,kisah seorang laki laki yang terlahir dari keluarga bagus bahkan mulya karna dia terlahir dari keluarga pesantren,

Sebut saja namanya “MUNIR”

MUNIR adalah anak yang tunduk dan rajin berpuasa, mulai dia kecil.

Lama kelamaan setelah dia menginjak dewasa,setelah dia sekolah MA,dia berkenalan dengan wanita yang bernama Anita,putri dari pengusaha kaya

Karena pengusaha tersebut terkenal nakal, suka zina dan suka korupsi,orang tua Munir tidak merestuinya,tapi si Munir memaksa,akhirnya dia lari bersama Anita karena takut ada fitnah yang lebih besar maka orang tua Munir merestuinya,

Maka hiduplah mereka sebagai muda mudi yang saling memadu kasih,

Namun sayangnya itu tak bertahan lama.

Setelah istrinya kuliah dia selingkuh dengan mantannya,yang bernama Anto orang kaya juga.

Mungkin karena udah keturunan selingkuh,bahkan dia selingkuh berkali kali.

Si Munir tidak bisa menjaga dan mendidik isterinya dengan semestinya seorang suami,mungkin karena dia sudah diguna gunai,karna si Anita berkali kali pergi ke dukun buat mengguna gunai suaminya,agar suaminya nurut dan hanya mempercayainya,tidak mendengarkan nasehat orang lain apalagi keluarganya munir.

Setiap ada orang yang melaporkan tingkah Anita kepadamunir

Munir selalu tidak percaya dan dia mengatakannya kepada Anita kalau ada yang melaporkan berita tentang dirinya yang berselingkuh.

Akhirnya tidak ada yang mau membantu Munir karena membantunya hanya membuat bahaya saja.

Pernah suatu saat si Anita nginap di hotel dan ada beberapa alumni pondok orang tuanya  Munir melihatnya,tapi mereka takut mengatakannya kepada Munir,

Karena perkataan mereka tidak akan ada artinya,malah nanti mereka yang dimusuhi oleh Munir akhirnya dia bicara kepada kakaknya

Namun...... sayangnya kakaknya juga tidak bisa membantu,entah apa dia juga kena guna guna Anita,wallahu ‘alam.

Sampai sekarang munir hidup dalam kebodohannya,dan dalam permainan nista istrinya.

Ini adalah sebagian bahaya orang bercinta tanpa restu orang tuanya.


Bagaimana sobat.........?!

Apa kamu semua masih mau menentang orang tua.....?!

Patuhilah mereka,surga itu ada pada restu orang tua.

Salam sejahtera buat semua.

BELAJAR MENERIMA TAKDIR YANG MENIMPA DIRI KITA

Kalimat ini adalah tausiyah dan pesan dari seorang sahabat ketika saya akan pergi mengikuti short course di Adelaide.
Satu kalimat yang cukup sederhana, namun bisa menjadi penguat dan penyemangat di kala saya merasa tidak mampu dan lelah untuk berusaha.
Kalau bicara tentang taqdir, seakan-akan kita tidak kuasa untuk mengubahnya.
BENAR kita tidak kuasa mengubah TAQDIR kita, namun TIDAK BENAR kalau kita tidak mampu mengubah HIDUP kita dengan USAHA kita. Hal ini yang sering disalah maknai oleh kebanyakan orang.
—————————————–
Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita…

Terkadang kita sulit menerima takdir yang menimpa diri kita, apalagi jika takdir itu berupa kesulitan atau kegagalan… sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi pada diri kita… sesuatu yang menurut pemahaman kita tidak baik buat kita.

Pada saat itu, seringnya kita lupa…Allah Sang Pencipta takdir… Sang Pencipta kita… PASTI lebih tahu apa yang terbaik buat ciptaanNya. Kita lupa, Allah Subhanaahu Wa Ta'ala telah berjanji …tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya…Laa yukalifuLLahu nafsan illa wus’aha….

Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita…

Ketika seseorang menerima takdir yang menimpa dirinya… menerima ketentuan Allah atas dirinya…ridho kepada qodho dan qodar Allah… ia akan ikhlas dan rela menerima apapun yang diputuskan Allah kepada dirinya tanpa syarat, dan menganggapnya sebagai sesuatu kebaikan atau cobaan yang perlu dihadapinya. Ridho merupakan buah dari cinta seorang mukmin kepada Allah.

Seseorang yang mencintai seseorang akan menerima semua keinginan dan tuntutan dari yang dicintainya. Keinginan dan tuntutan Allah terdapat dalam Al Qur’an.

Kehendak Allah kepada kita merupakan kejadian yang telah berlangsung, tidak dapat dihindarkan, dan tidak diketahui sebelumnya.

Semua kebaikan dan keburukan dari apa yang menimpa kita, semua dari sisi Allah.Tak ada seorangpun yang dapat menghindari dari rahmatNya dan kecelakaan yang ditimpakanNya kepada seseorang.
Setelah penciptaan fisik seorang manusia dalam rahim ibunya selama 120 hari,

Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan menyampaikan 4 perkara: rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan akan menjadi sengsara atau bahagia.Rasulullah mengingatkan bahwa amal perbuatan seseorang selama hidupnya tidak menjamin keadaannya di akhir hidupnya.

Semua tergantung pada kehendak Allah. Ada seseorang yang selama hidupnya senantiasa beramal baik dengan amalan penghuni surga, hingga jaraknya tinggal sehasta, namun takdir Allah mendahuluinya, lalu ia melakukan amalan penghuni neraka, hingga masuklah ia ke dalam neraka.

Sebaliknya ada seseorang yang selama hidupnya senantiasa beramal dengan amalan neraka, hingga jaraknya tinggal sehasta, namun takdir Allah mendahuluinya, lalu ia melakukan amalan penghuni surga, hingga ia pun masuk ke dalamnya….(Hadits arbain ke-4, HR Bukhari Muslim)

Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita ….

Takdir merupakan pertemuan antara ikhtiar atau usaha manusia dengan kehendak Allah.

Hidup merupakan rangkaian usaha demi usaha, sambungan ikhtiar demi ikhtiar.

Namun ujung dari usaha dan puncak ikhtiar tidak selalu berhubungan langsung dengan kesuksesan dan keberhasilan.

Ada simpul lain yang menghubungkan dengan keberhasilan, yaitu kehendak Allah.

Simpul yang tidak diketahui oleh manusia, yang gelap bagi kita semua…

Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahuinya (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok … (QS. Luqman:34)

Pada setiap usaha yang kita lakukan, kita harus melakukan segala sesuatu dengan baik, profesional, tertib, dan penuh semangat.

Pada wilayah yang gelap, usaha kita adalah: berdoa, berharap, dan bertawakal kepada Allah.

Dalam setiap ikhtiar yang kita usahakan, harus kita tutup kalkulasi optimisme dengan kata ’semoga’ atau ’mudah-mudahan.’

Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita…


Bagi seorang mukmin, kata ’semoga’ atau ’mudah-mudahan’ bukan hanya masalah kebergantungan, tapi juga merupakan buah dari pemahamannya terhadap prinsip aqidah Islam … tempat menyandarkan seluruh pengharapan kita.

Dari sinilah tumbuh energi tawakal, kepasrahan yang tidak berakhir dengan putus asa, namun pengharapan atas kehendak Allah yang baik atas dirinya dengan senantiasa memilih jalan yang layak, menata segala upayanya, lalu memohon kesuksesan kepada Allah.

Kata ’semoga’ atau ’mudah-mudahah’ membuat kita menjadi lebih bijak menyikapi takdir yang menimpa diri kita.

Kita akan lebih bisa memaknai setiap takdir yang menimpa kita dengan: dibalik semua ini, pasti ada hikmahnya.

Tidak larut dalam penyesalan yang mendalam… tidak larut dalam perasaan bersalah atas setiap keputusan yang diambilnya… tidak larut menyalahkan takdir… dibalik semua ini pasti ada hikmahnya.

Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita …

Yakinlah bahwa setiap takdir Allah untuk kita selalu baik, apapun bentuk takdir itu.

Takdir yang baik, tentu baik untuk kita.

Takdir yang nampak tidak menguntungkan buat kita, ternyata ada kebaikan yang Allah ’paksakan’ untuk kita…yang tidak kita sadari saat itu..

Yakinlah bahwa Allah mengetahui yang terbaik untuk kita…

Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita…

Boleh jadi, takdir yang menimpa diri kita merupakan tangga untuk mencapai derajat yang lebih tinggi di sisi Allah. Allah akan senantiasa menguji seorang hamba Nya hingga terlihat siapa yang paling berhak mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Nya.

Ujian diberikan untuk memilih yang terbaik untuk mendapatkan tempat yang terbaik. Perlu stamina yang kuat dan persiapan yang baik untuk dapat menyelesaikan segala bentuk ujian.

Allah telah menyampaikan dalam QS Al Mulk: 2 bahwa Allah menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian untuk melihat siapa yang terbaik amalannya. Dalam QS Al Insan: 2 juga disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia untuk diuji dengan segala perintah dan larangan Nya.

Namun..... Allah tidak membiarkan begitu saja makhlukNya hidup tanpa bekal. Allah mengkaruniakan pendengaran dan penglihatan untuk digunakan manusia menjalani hidupnya… menemukan petunjukNya… menemukan jalan dan pemecahan atas segala permasalahan… menemukan kunci dan penerang untuk lolos dalam ujian hidupnya.

Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita…

Boleh jadi, takdir yang menimpa diri kita adalah buah dari pohon-pohon dosa kita.

Dosa-dosa kecil yang kita abaikan dari mohon ampunan Nya… yang kita semai dan kita tumbuh suburkan… akan menghasilkan buah yang akan kita petik hasilnya.

Jika musibah datang beruntun, kegagalan terus menghantui kita, sudah saatnya kita berkaca dan mengoreksi diri.

Kotoran atau coreng-moreng apa yang telah menodai perjalanan hidup kita......?

Dosa apa yang telah kita lakukan sehingga menghalangi kita mencapai kesuksesan.........?

Setelah itu hapuslah kotoran dan coreng-moreng itu dengan taubat dan istighfar.

Ada korelasi yang kuat antara taubat dan istighfar dengan kemudahan hidup.

Nabi Nuh as mengajarkan kepada kaumnya:…”Mohon ampunlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.
Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun, dan mengadakan pula di dalamnya sungai-sungai”… (QS. Nuh:10-12).

Ibnu Qoyyim menasihati:
…jika engkau dalam kenikmatan, peliharalah kenikmatan itu… sesungguhnya kemaksiatan bisa menghilangkan kenikmatan… dan ikatlah kenikmatan dengan taat kepada Tuhanmu, karena Tuhanmu Maha Cepat pembalasanNya…

Kenikmatan yang hilang dan berubah menjadi kegagalan merupakan ’buah karya’ kita sendiri. ”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS Asy-syuro:30).

Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita…

Boleh jadi....... takdir yang menimpa diri kita adalah cara terbaik untuk meringankan dosa di hari kiamat.

Ketika Rasulullah Saw sakit menjelang wafatnya, beliau bersabda ”… Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu rasa sakit dengan duri atau apa saja, kecuali Allah menggugurkan dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.”(HR Bukhari).

Di antara rahmat dan kasih sayang Allah Subhanaahu Wa Ta'ala kepada mukmin adalah dikuranginya dosa mereka di dunia.

Musibah...... bencana, dan kegagalan yang menimpa, bagaikan air yang menyiram dan mematikan api dosa. Hingga bisa jadi orang yang dosanya banyak, setelah diuji dengan musibah dia tetap beriman, ia akan menghadap Allah kelak dengan beban dosa yang ringan atau tanpa dosa.

Sehingga selipkanlah rasa syukur dan tumbuhkan kesabaran atas setiap takdir yang menimpa diri kita, terutama yang berupa musibah.

Semoga musibah itu adalah cara Allah untuk meringankan dosa kita yang sudah menumpuk dalam catatan amal hidup kita selama hidup.

Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita…

Boleh jadi, takdir yang menimpa diri kita adalah harga wajib untuk mencapai kesuksesan lain.

Ketika di awal usaha kita, kita tidak mendapatkan hasil yang kita inginkan, bahkan gagal mendapatkannya, bisa jadi Allah punya rencana bagi kita untuk memilih usaha lain yang akan mendatangkan hasil yang lebih baik.

Kegagalan merupakan langkah untuk mencapai kesuksesan, jika kita terus berusaha dan berdoa.

Ketika seorang wanita belum mendapatkan jodohnya karena berbagai hambatan, boleh jadi Allah telah menetapkan jodoh yang lebih baik untuk mendampinginya.

Ketika seseorang terus ditolak ketika mencari lowongan pekerjaan, boleh jadi Allah telah memilihkan pekerjaan yang lebih baik untuk dia.

Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita…

Boleh jadi....... takdir yang menimpa diri kita merupakan lampu kuning pengingat, agar kita lebih banyak berkaca diri.

Mungkin sebelum musibah menimpa kita, kita sedang lupa dengan cermin tempat hati mengoreksi diri. Apakah ada goresan-goresan atau titik-titik yang mengotori hati kita.

Musibah....... kegagalan, kesulitan hidup bisa menjadi pengingat bahwa kita harus banyak berkaca diri, mengoreksi diri bahwa dosa kita sudah cukup mengkhawatirkan sehingga Allah memberi peringatan dan teguran kepada kita.

Sebelum Allah melanjutkan dengan siksa dan azabNya, segeralah bertaubat.

Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita…

Sebelum kita melangkah… sebelum kita menentukan pilihan, mohonlah petunjuk kepada Nya:
Ya Allah, aku mohon pilihanMu menurut pengetahuanMu
dan aku mohon dengan kekuasaanMu, dan aku mohon karuniaMu yang Agung

Ssesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Kuasa dan aku tidak berkuasa
Engkau Yang Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui,
dan Engkau Maha Mengetahui yang ghaib
Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusanku ini baik bagiku, di dalam agamaku dan hidupku, serta baik akibatnya bagiku (di masa sekarang atau masa yang akan datang), maka kuasakanlah dan mudahkanlah urusan ini untukku, kemudian berkahilah untukku; dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini tidak baik bagiku, di dalam agamaku dan hidupku, serta akibatnya bagiku (di masa sekarang dan masa yang akan datang), maka jauhkanlah urusan ini dariku dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan tentukanlah yang baik untukku di manapun aku berada, kemudian ridhoilah aku dengan kebaikan itu…


Wallahu ’alam bishshowab…al haqqu mirrobbikum falaa takunnana minal mumtarin… …

Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu, maka janganlah kita ragu untuk menerimanya…