SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

Blogger ini muncul berdasarkan dari beberapa permintaan saudara-saudariku semua..

Alhamdulillah akhirnya tercapai juga dan selesai sudah blogger ini dibuat...

Namun kesempurnaan blogger ini belumlah maximal.

Semoga dihari..hari mendatang dapat disempurnakan blogger ini

Dan blogger ini tercipta dan ada... karena... diri saudara-saudariku semua..

Dan...tiada artinya blogger"NOTE UNTUK KAMU" ini.. jika saudara-saudariku tidak berada didalamnya....

Salam Ukhwah..........

Jun 13, 2012

HATI YANG BERSIH MENURUT PENILAIAN ALLAH

Rasulullah bersabda :

“Sesungguhnya di dalam diri manusia ada segumpal darah (hati), apabila hati itu baik maka baik pula seluruh diri dan amal perbutan manusia dan apabila hati itu rusak maka rusaklah seluruh diri (amal perbuatan manusia tersebut). Ingatlah,ia adalah hati”.

(Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Nu’man IbnBasyir ra).


Saudaraku disayangi Allah Subhanaahu Wa Ta'ala, meskipun tidak seorangpun yang mengetahui isi hati orang lain kecuali Allah  Subhanaahu Wa Ta'ala  dan dirinya sendiri, hati yang bersih mempunyai tanda2 yang nampak dizhahirnya.

Sebab hati yg baik dan suci akan melahirkan amal ibadah yang shaleh dan tindak tanduk yang baik.

Tanda-tanda hati yang suci sebagaimana disinggung dalam Al-Qur’an bisa disebutkan sebagai berikut:

TENTRAM APABILA DZIKIR KEPADA ALLAH

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AR-RAD : 28, yang berbunyi :

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”.
GEMETAR HATI BILA INGAT ALLAH

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-ANFAL : 2, yang berbunyi :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal”.
dan Surat AL-HAJJ : 34-35, yang berbunyi :

“…..Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka”.
BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-MU’MINUN : 60-61, yang berbunyi :

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya”.
MENGAGUNGKAN SYIAR-SYIAR ISLAM

seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-HAJJ : 32, yang berbunyi :

“…..Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”.
TIDAK MENCINTAI DAN TIDAK LOYAL PADA PENENTANG ALLAH DAN RASULNYA

seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-MUJADILAH : 22, yang berbunyi :

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. 
Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. 
Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung”.

TIDAK DENGKI KEPADA SAUDARA ISLAM

seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-HASYR : 10, yang berbunyi :

“…."Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".


Dan Surat AL-HIJR : 47, yang berbunyi :

“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara….”.


TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-HASYR : 9, yang berbunyi :

“Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. 
Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. 
Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). 
Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

KEIMANAN SENANTIASA BERTAMBAH

seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AL-FATH:4 yang berbunyi :

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)….”.
SENANG MENGIKUTI PETUNJUK AL-QUR’AN

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AZ-ZUMAR:22-23, yang berbunyi :

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)..........? 
Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. 
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. 
Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.
 Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya”.

Dan surat AL-‘ANKABUT:49, yang berbunyi :

“Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim”.


HIDAYAH SEMAKIN BERTAMBAH

Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat MUHAMMAD:16-17, yang berbunyi :

“Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari sisimu mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): "Apakah yang dikatakannya tadi........?" 
Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka. 
Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya”.

Dan Allah hanya menerima hati yang bersih yaitu hati yang selamat (qalbun salim)... seperti di firmankan Allah dlm Al Qur'an surat Al-Fajr 27-30, yang artinya :

"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku".
Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya...

Referensi dari buku : Menyelam ayat-ayat hati : Nur FaizinMuhith
BILA KATA-KATA SUDAH TAK MEMILIKI RUH

hati yang cemerlang menghantarkan kata-kata masuk dalam hati pendengarnya.
Jika kata-kata menemukan kekuatannya pada Sayyid Qutb, Hasan Al-Banna, dan banyak mujahid dakwah lainnya, mengapa pula banyak da’i yang kata-katanya tidak lagi memiliki ruh? Entah kata-kata secara lisan, atau berbentuk tulisan.

Kata-kata yang tak lagi memiliki ruh ini akan terlihat pada atsar-nya.

Mulai dari ceramah dai yang hambar dan kosong makna.


Tulisan aktifis dakwah yang tidak berkesan dan terasa hampa.

Sampai kata-kata murabbi (pendidik) yang tidak berpengaruh dan berbekas pada para mutarabbinya.

1. Hal pertama yang dapat dipahami adalah kata-kata takkan memiliki ruh jika keluar dari orang yang tidak meyakininya.

Seperti orang yang memotivasi orang lain agar optimis menatap masa depan, namun sebenarnya ia sendiri ragu menghadapi hari-hari mendatang.

2. Kedua, ketika kata-kata yang dikeluarkan lisannya terlebih dulu telah dikhianati hati dan amalnya.

Seperti orang yang mengajak qiyamullail dan menjanjikan kemenangan dakwah dengannya, sementara ia sendiri telah memutuskan “sami’na wa’ashaina”: aku mendengar ajakan ini, tetapi aku takkan melakukannya.

Sebelum kata-kata itu sampai di telinga mad’u-nya (orang yang didakwahnya) , ruh-nya telah dicabut oleh sikap da’inya. Jadilah ia tidak lebih dari rangkaian huruf tanpa makna.

Dua hal ini pembunuh utama ruh kata-kata, sebab ruh itu sesungguhnya dari Allah dan takkan mungkin dianugerahkan kepada orang yang dimurkai-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan. Sungguh besar kemurkaan di sisi Allah jika kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan.” (QS. Ash-Shaf : 2-3)


3. Ketiga, kurang dekatnya hubungan dengan Allah SWT. Padahal kedekatan kepada Allah, terutama pada waktu malam dengan qiyamullail dan tilawah adalah standard kelayakan kata-kata memiliki ruh; menjadi berbobot (berat) atau qaulan tsaqiilaa (QS. Al-Muzammil : 5)

4. Keempat, menurunnya keimanan dan ketaqwaan.
Padahal keduanya berbanding lurus dengan ruh kata-kata; menjadikan nasehat dan taujih (pesan) benar dan tepat sasaran atau qaulan sadiida (QS. Al-Ahzab : 70 - " Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar," )

5. Kelima, kotornya hati akibat kemaksiatan dan dosa.

Sebaliknya, tazkiyatun nafs dan taubat nasuha menjadikan hati cemerlang (qalbun mushoqqolun).

Seperti cermin ketika bersih dari debu bisa memantulkan cahaya, hati yang cemerlang menghantarkan kata-kata masuk dalam hati pendengarnya. “Jika bertaubat dan beristighfar, maka cemerlanglah dan cemerlanglah hatinya.” (HR. Ibnu Majah)