Dimalam yang dingin aku melihat seorang kakek sedang mengayuh sepeda tuanya dan dikeranjangnya terdapat banyak kicir-kicir.
Saat itu aku sedang pulang kuliah diantar temanku
selalu melihat kakek itu dijalan rute setiap ku pulang kuliah.
Aku berfikir dimana anak dan cucunya, kenapa kakek setua itu dibiarkan malam-malam keluar untuk berjualan.
Saat itu aku sedang pulang kuliah diantar temanku
selalu melihat kakek itu dijalan rute setiap ku pulang kuliah.
Aku berfikir dimana anak dan cucunya, kenapa kakek setua itu dibiarkan malam-malam keluar untuk berjualan.
Ingin rasanya aku membeli kicir-kicir itu namun tak kesampaian.
Temanku selalu bawa motor dengan kecepatan tinggi sehingga aku tak berani memberentikan motor temanku mendadak.
Aku takut terjadi tabrakan beruntun.
Terkadang kakek itu berjalan bersebrangan dengan arah ruteku pulang jadi tak bisa beli.
Temanku selalu bawa motor dengan kecepatan tinggi sehingga aku tak berani memberentikan motor temanku mendadak.
Aku takut terjadi tabrakan beruntun.
Terkadang kakek itu berjalan bersebrangan dengan arah ruteku pulang jadi tak bisa beli.
Suatu saat yang mengantarkan aku pulang bukan temanku seperti biasa tetapi teman kuliahku.
Malam itu kakek tua itu melintas persis disamping motor temanku dan aku angsung meminta dia untuk memberentikan motornya.
Aku berjalan menghampiri kakek tua itu untuk membeli kicir-kicirnya.
Malam itu kakek tua itu melintas persis disamping motor temanku dan aku angsung meminta dia untuk memberentikan motornya.
Aku berjalan menghampiri kakek tua itu untuk membeli kicir-kicirnya.
Aku bertanya kepada beliau “Berapa harga 1 kicirnya kek........?”
Kakek itu menjawab “2000... mbak, mau beli berapa........? 10 ya mbak..”
Ternyata harga yang cukup murah. Aku mengangguk pertanyaan kakek, aku beli 10 kicir itu berharap kakek itu cepat pulang.
Aku bertanya kepada kakek “ kakek bikin sendiri kicirnya.........?”
Aku bertanya kepada kakek “ kakek bikin sendiri kicirnya.........?”
Sambil mengambil kicir-kicirnya, kakek itu menjawab “iya bikin sendiri”
Waw.. hebatnya kakek itu..
Di malam yang dingin setiap hari beliau harus mengayuh sepeda tuanya.
Berbekal air mineral dibotol yang berisikan 1liter air mineral kakek tu berjualan.
Padahal aku setiap malam pulang kuliah jam 21.00 sampai dengan 22.00 tetapi kakek itu masih berjualan.
Jadi malu aku suka mengeluh.
Berbekal air mineral dibotol yang berisikan 1liter air mineral kakek tu berjualan.
Padahal aku setiap malam pulang kuliah jam 21.00 sampai dengan 22.00 tetapi kakek itu masih berjualan.
Jadi malu aku suka mengeluh.
Sesampai dirumah, adik ku sedang bermain dengan teman-temannya.
Aku panggil dia dan ku berikan semua kicir-kicir itu kepada adik ku.
Adikku sampai heran banyak sekali belinya.
Aku bilang kepada adikku bagi-bagi sama temannya.
Adikku langsung berteriak “Ada yang mau ga........?”.
Teman-temannya langsung pada mendekati adik ku.
Senangnya hari ini aku melihat banyak orang bahagia.Aku panggil dia dan ku berikan semua kicir-kicir itu kepada adik ku.
Adikku sampai heran banyak sekali belinya.
Aku bilang kepada adikku bagi-bagi sama temannya.
Adikku langsung berteriak “Ada yang mau ga........?”.
Teman-temannya langsung pada mendekati adik ku.
Aku melihat senyum kakek itu ketika ku membeli kicir-kicir itu.
Aku melihat senyum adik ku dan teman-temannya.
Dijalan jadi ramai suara kicir-kicir.