SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

Blogger ini muncul berdasarkan dari beberapa permintaan saudara-saudariku semua..

Alhamdulillah akhirnya tercapai juga dan selesai sudah blogger ini dibuat...

Namun kesempurnaan blogger ini belumlah maximal.

Semoga dihari..hari mendatang dapat disempurnakan blogger ini

Dan blogger ini tercipta dan ada... karena... diri saudara-saudariku semua..

Dan...tiada artinya blogger"NOTE UNTUK KAMU" ini.. jika saudara-saudariku tidak berada didalamnya....

Salam Ukhwah..........

Jul 27, 2012

PENGRUSAKAN AKIDAH ISLAM DENGAN PENCUCIAN OTAK GAYA BARU (



Prof. DR. Abdul Rahman H. Habanakah
 Ketika melihat binatang-binatang kecil (ulat atau serangga lainnya) memasuki buah,pohon-pohonan dan melubanginya, saya merasa memperoleh pelajaran darinya,bagaimana musuh-musuh Islam bekerja untuk merusak dan menghancurkan Islam.

Mereka berusaha mengosongkan kandungan Islam baik yang berkenaan dengan aqidah,amaliah, maupun akhlaknya, hingga tinggal kulitnya yang hampa tak berisi, kemudiandivonisnya sebagai sesuatu yang layak dibuang ke keranjang sampah.

Begitulah merekabekerja dan melakukan tipu dayanya untuk merusak Islam.

Buah yang segar, tumbuh dengan lebat, tetapi pemiliknya lalai, tidak mengawasinya danmemeliharanya dengan baik, sehingga didatangi ulat tanpa sepengetahuannya.
Maka,bersembunyilah ulat itu pada begian yang tersamar dengan membuat lubang kecil.
Tak ada yang mengetahuinya, baik pemiliknya maupun orang yang lalu-lalang di situpulang-pergi, pagi dan petang. Lalu ulat itu beraksi di tempat yang terlindung darimatahari.
Digerogotinya terus buah itu untuk membuat jalan bagi dirinya, sambilmemakan bagian kanan. dan kirinya. Begitulah ulat itu hidup dalam kegelapan di dalambuah tadi, sambil merayap masuk hingga sampai ke inti buah. Sampailah ia padasasaran dan didapatkannya, makanan yang lezat. Lalu dimakannya apa yang ada disekelilingnya, hingga habislah daging buah itu, tinggalah kulitnya yang telah layu danlantas gugur ke bumi
Begitulah musuh-musuh Islam bekerja merusak Islam.
Demikianlah mereka melakukanmakar dan tipu dayanya.

Banyak nian pihak musuh yang berlomba-lomba memperebutkan taman yang indahdan subur serta rimbun itu untuk memakan buahnya dan merusak pohonnya, lantas mencampakkannya ke tanah tandus dan gersang.
Taman yang indah dan subur tadiadalah Al Islam dengan segala kebaikan, kesuburan, dan perkembangannya.

Denganaqidahnya yang benar yang ditegakkan atas bukti-bukti yang akurat, ayat-ayat dan keterangan-keterangan yang jelas, dan hujjah-hujjah yang kukuh.
Denganperibadatannya yang indah dan baik, mudah dan berguna, yang menyebabkan pihak non-muslim merasa iri. juga dengan peraturan-peraturannya yang baik yang mampumembahagiakan manusia, yaitu peraturan-peraturan Allah yang unggul dan sempurnasehingga undang-undang dan peraturan buatan manusia tak mampu menandinginya.
Setelah melalui percobaan dan pengujian berkali-kali -disadari atau tidak-undang-undang dan peraturan buatan manusia itu akan sesuai hanya bila dijiwai oleh nilai-nilaiIslam.

Kekufuran yang hendak merusak taman itu adalah satu, meskipun aliran dan sektenyaberbeda-beda sesuai dengan dendam, dengki, dan tipu dayanya.

Kejahatan dan kelompok penjahat itu bertingkat-tingkat, sebagaimana kerusakan danperusakan buah-buahan yang dilakukan oleh ulat atau serangga lainnya.

Sebagian masyarakat Islam telah menghadapi serangan orang-orang kafir perusak ini,lantas mereka mengalami seperti apa yang terjadi pada buah-buahan tadi; dimakan ulat hingga tinggal kulitnya, sehingga orang yang membukanya akan mendapati bagiandalamnya hampa, tak ada sesuatu yang dapat dimakan karena sudah dimakan oleh ulat-ulat itu.

Bahkan ulat itu membuang kotorannya di dalam buah itu, atau merusaknyasekaligus. Lalu diceritakannya kepada orang yang melihatnya bahwa ia telah merusak dan mengosongkan isi buah itu, juga mengalihkan perhatian penjaganya hingga tidak memperhatikan tanamannya.

Tiada yang tinggal pada masyarakat Islam kecuali fanatisme belaka, dan apalah artisebuah nama jika isinya tidak sesuai dengan nama tersebut..?

Kalau kita mengambilsepotong tembikar kemudian kita sepuh bagian luarnya dengan warna emas dan kitasebut emas, maka dapatkah warna dan sebutan ini menjadikannya emas yang sesungguhnya…?

Alangkah banyaknya kaum Muslimin yang tidak memiliki Islam kecuali labelnya saja,dan tidak beragama kecuali statusnya saja.



Mereka memiliki derajat serendah ini karenasikap sembrono dan akibat tipu daya musuh-musuh mereka, musuh agama mereka,musuh sejarah dan kehormatan serta harga did mereka.

Musuh-musuh Islam terus bekerja untuk merobohkan sendi-sendi aqidah Islam padahati dan pikiran kaum muslimin, sehingga tidak ada lagi motivator dan ghirah sertaunsur-unsur yang mampu mengembalikan mereka kepada kejayaan Islam, karenamereka telah berpaling dan tidak lagi mempraktekkan ajaran Islam.


Untuk mewujudkantujuan ini, mereka menempuh berbagai jalan, antara lain dengan memisah-misahkanrukun-rukun aqidah Islam serta menumbuhkan syubhat dan keragu-raguan kepada

Begitulah musuh-musuh Islam bekerja merusak Islam. Demikianlah mereka melakukanmakar dan tipu dayanya.


Banyak nian pihak musuh yang berlomba-lomba memperebutkan taman yang indahdan subur serta rimbun itu untuk memakan buahnya dan merusak pohonnya, lantasmencampakkannya ke tanah tandus dan gersang.

Taman yang indah dan subur tadiadalah Al Islam dengan segala kebaikan, kesuburan, dan perkembangannya.

Dengan aqidahnya yang benar yang ditegakkan atas bukti-bukti yang akurat, ayat-ayat danketerangan-keterangan yang jelas, dan hujjah-hujjah yang kukuh.

Denganperibadatannya yang indah dan baik, mudah dan berguna, yang menyebabkan pihak non-muslim merasa iri. juga dengan peraturan-peraturannya yang baik yang mampu membahagiakan manusia, yaitu peraturan-peraturan Allah yang unggul dan sempurnasehingga undang-undang dan peraturan buatan manusia tak mampu menandinginya.

Setelah melalui percobaan dan pengujian berkali-kali -disadari atau tidak-undang-undang dan peraturan buatan manusia itu akan sesuai hanya bila dijiwai oleh nilai-nilaiIslam.

Kekufuran yang hendak merusak taman itu adalah satu, meskipun aliran dan sektenyaberbeda-beda sesuai dengan dendam, dengki, dan tipu dayanya.

Kejahatan dan kelompok penjahat itu bertingkat-tingkat, sebagaimana kerusakan danperusakan buah-buahan yang dilakukan oleh ulat atau serangga lainnya.

Sebagian masyarakat Islam telah menghadapi serangan orang-orang kafir perusak ini,lantas mereka mengalami seperti apa yang terjadi pada buah-buahan tadi; dimakan ulat hingga tinggal kulitnya, sehingga orang yang membukanya akan mendapati bagian dalamnya hampa, tak ada sesuatu yang dapat dimakan karena sudah dimakan oleh ulat-ulat itu.



Bahkan ulat itu membuang kotorannya di dalam buah itu, atau merusaknyasekaligus. Lalu diceritakannya kepada orang yang melihatnya bahwa ia telah merusak dan mengosongkan isi buah itu, juga mengalihkan perhatian penjaganya hingga tidak memperhatikan tanamannya.

Tiada yang tinggal pada masyarakat Islam kecuali fanatisme belaka, dan apalah artisebuah nama jika isinya tidak sesuai dengan nama tersebut……………?

Kalau kita mengambilsepotong tembikar kemudian kita sepuh bagian luarnya dengan warna emas dan kitasebut emas, maka dapatkah warna dan sebutan ini menjadikannya emas yang sesungguhnya……..?

Alangkah banyaknya kaum Muslimin yang tidak memiliki Islam kecuali labelnya saja,dan tidak beragama kecuali statusnya saja.

Mereka memiliki derajat serendah ini karenasikap sembrono dan akibat tipu daya musuh-musuh mereka, musuh agama mereka,musuh sejarah dan kehormatan serta harga did mereka.

Musuh-musuh Islam terus bekerja untuk merobohkan sendi-sendi aqidah Islam padahati dan pikiran kaum muslimin, sehingga tidak ada lagi motivator dan ghirah sertaunsur-unsur yang mampu mengem balikan mereka kepada kejayaan Islam, karena mereka telah berpaling dan tidak lagi mempraktekkan ajaran Islam.

Untuk mewujudkantujuan ini, mereka menempuh berbagai jalan, antara lain dengan memisah-misahkan rukun-rukun aqidah Islam serta menumbuhkan syubhat dan keragu-raguan kepada para pemuda dan remaja muslim yang sedang menuntut ilmu dan mencari perbekalandengan peradaban modern.

Mereka menanamkan keraguan tentang adanya Allah Pencipta Alam.

Mereka menimbulkan skeptisisme terhadap malaikat dan wahyu.

Mereka menanamkan rasasyak mengenai rasul-rasul dan kitab-kitab Allah.

Mereka angkat kembali ke permukaanperkataan-perkataan dan slogan kaum jahiliyah tempo dulu yang mengingkari haria khir dan kebangkitan.

Mereka menimbulkan kesamaran tentang qadha dan qadar dalam bidang aqidah.

Mereka menjauhkan generasi muda kita dari ajaran Islam yang sebenarnya dengan mendangkalkan pengertiannya, sehingga menimbulkan kesamarandan keragu-raguan.

Mereka menciptakan lapangan pengetahuan baru denganmetodologi yang dapat mengendalikan generasi muda kita untuk mengikuti segala kehendak mereka, dan menjadikan putra-putra Islam ini musuh bagi agamanya,umatnya, dan sejarahnya sendiri.



Apabila generasi muda kita telah kosong dari pokok-pokok aqidah yang merupakanfondasi untuk membangun kepribadiannya, maka tidak ada lagi pilihan bagi merekakecuali mengikuti jalan hidup dan aqidah yang di impor dari wilayah musuh.

Ketikaitulah mereka merasa dan memandang rendah terhadap dirinya sendiri, kemudianmenyerah secara total untuk mengikuti langkah hidup musuh-musuhnya.

Maka umat Islam menjadi santapan lezat dan minuman yang segar bagi musuh-musuhnya.

Langkah-langkah mereka sangat strategis, sejarah pun belum pernah melihat makardan tipu daya yang lebih jahat dan lebih buruk daripadanya.

Dan pada masa sekarangbanyak umat Islam yang hangus terbakar olehnya.

Untuk menghancurkan bangunanumat yang megah dan mulia dalam hal pikirannya, jiwanya, akhlaknya, maupunsejarahnya, mereka menempuh tiga langkah yang membahayakan, yaitu:

Pertama:

Mengosongkan pikiran, hati, dan jiwa generasi muda Islam dari pikiran-pikiran Islami, dan dari akhlak Islami, serta mencabut semua pengaruhnya. Inilah yangterkenal dengan istilah cuci otak.
Kedua:

Mengisi pikiran, hati dan jiwa mereka yang telah kosong dengan ide-ide danpemikiran yang penuh kebohongan dan kepalsuan, agar dapat melayani kehendak dankemauan musuh dan untuk menghan curkan eksistensi umat Islam.

Ketiga:

Mengerahkan pasukan yang mereka ciptakan untuk merobohkan sendi-sendibangunan umat, memerangi pikiran dan aqidahnya, atau akhlak dan jalan hidupnya,serta memutarbalikkan sejarah serta keagungan Islam dan umatnya.

Untuk mencuci otak generasi muda Islam dari ajaran dan akhlak Islam, serta agar tidak mengenal dan mengetahui lagi wajah ajaran Islam yang sebenarnya, musuh-musuh Islam itu menggunakan cara-cara sebagai berikut:

Pertama

- Memisahkan ilmu agama dari ilmu-ilmu umum dan membuat jurang pemisahyang amat dalam antara keduanya, dan mempertentangkan kedua jenis ilmu tersebut.jalan untuk memperoleh kekayaan dan kedudukan duniawi dimudahkan bagi parapeminat ilmu umum dan jalan bagi para penuntut ilmu agama ditutup rapat.



Tidak hanya sampai di situ, mereka pun berusaha menjauhkan peminat ilmu umum dari ilmu-ilmu agama, dan sebaliknya menjauhkan para peminat ilmu agama dari ilmu-ilmuumum agar tidak tampak kaitan dan ikatan antara kedua ilmu tersebut. Pemisahan inidimaksudkan agar kaum muslimin tidak dapat mencapai kemuliaan duniawi danukhrawi sekaligus.Dengan pemisahan dan pemilahan ini, maka timbullah fanatisme pada masing-masingkelompok terhadap ilmu yang ditekuninya, dan bersimpang pula jalan yang merekatempuh, sehingga menumbuhkan benih-benih perpecahan dan pertentangan. Masing-masing kelompok berkeyakinan bahwa ilmu agama dan ilmu umum memangbertentangan. Padahal semua bidang ilmu adalah untuk mencari hakikat kebenaran,sedangkan antara hakikat-hakikat itu tidak ada pertentangan sama sekali, bahkan salingberkaitan dan bersesuaian. Pertentangan hanya akan terjadi antra kebenaran dankebatilan, antara dusta dan kejujuran.Dengan adanya pernisahan ini, maka para peminat ilmu agama di negara-negara Islammenjauhkan diri dari semua lapangan kehidupan kecuali hal-hal yang berkaitanlangsung dengan masjid, ibadah-ibadah ritual (mahdhah), dan kegiatan-kegiatan agamasecara khusus dengan menyempitkan jalan pencarian rizkinya. Adapun di luar itu,mereka sama sekali menutup diri, sehingga terisolasi dari kegiatan-kegiatan sosial. Bilamereka mengemukakan pemikiran dan gagasan, masyarakat pun tidak menerimanya.Dengan demikian, mereka tidak dapat lagi mengikuti aktifitas orang-orang upahanmusuh-musuh Islam dan antek-anteknya yang sengaja membuat kerusakan dalamsegala aspek kehidupan.Di sisi lain, di negara-negara Islam dikembangkan pelajaran-pelajaran umum denganmemberi porsi sedikit sekali pada pelajaran agama. Dan tidak diajarkan akhlak Islami,melainkan setelah dicampur dengan moral sekular. Bahkan, moral sekular inilah yangdiprioritaskan. Tata cara hidup bermasyarakat menurut Islam tidak diajarkan. Bahkanpada pelajaran sejarah Islam, hanya sisi gelapnya saja yang ditonjolkan. Dengandemikian, maka sempurnalah sekularisasi yang mereka lancarkan.Pada saat demikian, untuk mengatur kehidupan, umat Islam hanya mengimporperaturan dan perundang-undangan sekular dari musuh-musuh Islam yang jelas-jelastidak lagi bertumpu pada aqidah Islamiyah dan tidak mengacu pada syariat Islam. Inilahsalah satu cara musuh-musuh Islam itu membidik sasarannya dalam memerangipikiran, jiwa, hati, dan tata kehidupan kaum muslimin. Bila umat telah tergelincir danmenyimpang sedemikian jauh, maka akan berlakulah tradisi dan tata kehidupan kafir.Mereka memisahkan aqidah dari tata kehidupan mereka. Mereka tetap beraqidah Islam,tetapi tanpa pemahaman yang benar, dan sebaliknya mereka menerapkan danmempraktekkan jalan hidup kufar. Itulah pemutarbalikan dan pengaburan yang merekalancarkan. Diterapkan sedemikian rupa, sehingga generasi berikutnya mengekor sajapada yang sudah berlaku di masyarakat. Dengan demikian, mereka berhasilmenelanjangi Islam dari umatnya dan menjauhkannya dari kepribadiannya.

Kedua:

Mendorong golongan-golongan tertentu untuk mencampuradukkan Islamdengan dusta, kebatilan, den bid'ah-bid'ah yang sama sekali tidak diperkenankan olehAllah. Mereka memutarbalikkan hakikat Islam, Melecehkan Islam pada satu segi untuk menjauhkan generasi muda dari seluruh ajaran agamanya, karena jijik terhadappraktik-praktik kotor dan ganjil yang mereka kira sebagai ajaran Islam, padahal sebenarnya bukan. Diantaranya ialah bid'ah-bid'ah yang disebabkan oleh kaumpenjajah di negara-negara Islam yang menjadi jajahannya. Mereka mencari orang-orangupahan dari kalangan umat Islam untuk melaksanakan program mereka, yangsebelumnya telah mereka bekali dengan ajaran-ajaran palsu.Pemerintah kolonial menyempitkan jalan bagi pendidikan dan pengajaran agama Islam,dan pada saat yang sama mereka menyiapkan orang-orang yang tidak memahamiagama untuk mempraktikkan dan mempopulerkan bid'ah-bid'ah yang tidak dikenalpada masa generasi pertama umat Islam. Mereka campur adukkan antara ajaran yanghaq dengan ajaran-ajaran kebatinan dengan kedok tashawwuf. Kemudian pembesar-pembesar pernerintah jajahan menghadiri upacara-upacara yang terlihat sebagai acaradan upacara Islami, padahal hakikatnya hanyalah nyanyian-nyanyian yang lebih cocok diiringi musik dan tari, bukan dzikir-dzikir yang disyariatkan.Kegiatan-kegiatan semacam ini biasanya direkarn dalam. bentuk foto dan kaset,kemudian disiarkan kepada seluruh umat Islam untuk ditiru dan diikuti. Untuk kegiatanini para penguasa pernerintahan kolonial memberikan imbalan yang besar kepadaorang yang mau melaksanakannya, di samping sanjungan dan pujian. Pada akhirnya,jadilah kaurn pribumi semacam itu sebagai orang-orang upahan kaum kolonialis untuk merealisasikian maksud dan tujuan mereka.

Kegiatan-kegiatan seperti ini berakibat sangat buruk, antara lain:

1. Menjauhkan orang-orang yang sibuk mempraktikkan bid'ah-bid'ah itu darimempelajari dan mengkaji ilmu-ilmu agama dengan sebenarnya. Menjauhkan merekadari memahami tujuan agama dan hukum-hukumnya yang merupakan kemuliaan Islam.Menjauhkan mereka dari perjuangan melawan orang-orang kafir, dan menjauhkanmereka dari melaksanakan hukum-hukum Islam,2. Menghapus kekuatan religius yang potensial dari jiwa kaum muslimin, danmendorong mereka untuk melakukan ibadah mahdhah semata-mata (ini pun dicampuridengan bid'ah-bid'ah).Penghapusan kekuatan ini menimbulkan "kepuasan" melakukan ibadah kepadaTuhannya secara individual. Kemudian dia menuntut kepada Allah agar memberikankemenangan kepada kaum muslimin dalam menghadapi musuh-musuh mereka,padahal dia sendiri tidak mau mencurahkan tenaga dan kekuatannya untuk berjuang.3. Memalingkan kaum muslimin dari ajaran-ajaran Islam yang sejati untuk dialihkankepada bermacam-macam ajaran baru yang dihimpun dari berbagai kelompok ahlibid'ah. Kemudian cepat atau lambat, ajaran-ajaran inilah yang dianggap sebagai ajaranIslam yang asli dan hakiki, sedangkan ajaran Islam yang asli dinomorduakan, bahkankadang-kadang ditinggalkannya karena merasa cukup dengan rutinitas bid'ah-bid'ahtersebut.

Tiga:
Memegang kendali pimpinan keagamaan dengan memberikan gambaran yangburuk tentang Islam, dan memutarbalikkan pengertiannya serta mempraktekkannyadengan pelaksanaan yang sangat buruk. 

Mereka juga menyingkirkan semua unsur yangsekiranya dapat menangkal tipu daya dan menghambat langkah-langkah mereka

Dengan cara ini mereka memerangi Islam dengan menggunakan dua senjata yang berbahaya.

Yang pertama senjata untuk menikam kaum muslimin dengan dirinya sendiri.

Dan senjata lain yang berada di tangan mereka untuk menikam kaum muslimin secara diam-diam.

Kadang-kadang hal ini dilakukan secara terang-terangan bila situasimemungkinkan.

Kepernimpinan semacam ini dampaknya amat buruk terhadap kaum muslimin, karenamereka dapat menentukan kebijaksanaan dalam mengatur kehidupan beragama bagiumat. 

Mereka pun menjadi contoh dan panutan bagi umat, karena kendali kekuasaankehidupan beragama berada di tangan mereka.

Jika pemimpin-pemimpin semacam ini mempunyai gagasan dan perilaku yangmenyimpang, maka akan lebih menyesatkan umat. 

Dan hal inilah yang dikehendakimusuh-musuh Islam itu. Hal ini merupakan keberhasilan yang besar bagi musuh-musuhIslam. 

Dan barangsiapa menentang ide dan praktek-praktek menyimpang ini, maka diaakan diteror dan diintimidasi serta akan dikenai berbagai hukuman dan siksaan. 

Ini merupakan keberhasilan kedua bagi musuh-musuh Islam.

Selanjutnya, didiskreditkan pula orang-orang yang mengkaji ilmu-ilmu agama, agarmereka tidak loyal terhadap Islam dan berperilaku menyimpang dari Islam. 

Ini adalahkeberhasilan musuh-musuh Islam.

Selanjutnya, orang-orang yang ghirahnya lemah dan rakus terhadap kekayaan dankedudukan duniawi, memandang penyimpangan ini sebagai cara termudah untuk meraih kepemimpinan. 

Mereka menimbulkan kesamaran tentang qadha dan qadar.

Mereka menjauhkan generasi muda kita dari ajaran Islam yang sebenarnya denganmendangkalkan pengertiannya, sehingga menimbulkan kesamaran dan keragu-raguan.

Mereka menciptakan bidang pengetahuan baru dengan metodologi yang sedemikianrupa, sehingga dapat mengendalikan generasi muda kita untuk mengikuti tanpahalangan sedikit pun tidak ada yang dapat mengingatkan umat dari keburukan-keburukan pasukan syaitan.

Dengan lenyapnya da'i yang komitmen pada agamanya, maka tampaklah keberhasilanyang keempat bagi musuh-musuh Islam.

Dengan diperolehnya berbagai keberhasilan dalam segala bentuk oleh musuh-musuhIslam, maka umat Islam telah kehilangan eksistensi dan harga diri di mata manusiadalam percaturan internasional. 

Demikianlah yang selalu diperbuat musuh-musuhIslam dengan segenap kemampuannya. Maka, apakah umat Islam menyadari hal ini...?

Keempat: 
Mempersempit jalan bagi pendidikan dan pengajaran agama sertamemperkecil porsinya. 

Kemudian melancarkan intrik-intrik dan teror terhadap parajuru da'wah dan orang-orang yang menyerukan Islam. 

Mereka memerangi seluruhgerakan ishlah dengan melumpuhkan kekuatannya, baik material maupun spiritual, danmenyebarkan keraguan terhadapnya, mengkonfrontasikan satu dengan yang lainnya,dan memasukkan unsur-unsur yang mengotorinya

Sungguh, kaum muslimin telah ditimpa berbagai petaka dan cobaan dengan diberlakukannya cara-cara ini oleh musuh-musuh Islam, baik secara langsung maupunmelalui orang-orang upahannya yang masih mengaku beragama Islam.Kelima: 

Menumbuhkan dan menyebarkan keragu-raguan dalam masalah aqidah Islamiyah beserta dasar-dasarnya, peraturan-peraturan, dan peribadatannya, dengan melemahkan kepercayaan kaum muslimin atas kesempurnaan agamanya. 

Padahaljustru disitulah letak kemuliaan mereka. 

Kemudian mereka dipacu untuk mengejarketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan umum dengan meninggalkan agama dan ajaran-ajarannya.

Musuh-musuh Islam ini membandingkan dunia Islam dengan dunia Eropa denganmengatakan bahwa dunia Eropa (Barat) memperoleh kemajuan setelah memisahkanpolitik, sosial dan ekonominya dari gereja. 

Karena itu, menurut mereka, bila dunia Islam ingin maju, maka kegiatan agama harus dibatasi di masjid-masjid saja. 

Agama harus dipisahkan dari urusan negara dan politik, dipisahkan dari semua peraturan,perundang-undangan, dan hukum. 

Sekaligus dilontarkan tuduhan, bahwa Islam itulemah dan tidak mampu memajukan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban.

Sungguh ini merupakan perbandingan yang rancu. 

Mereka membandingkan Islam yangorisinal dengan agama-agama lain yang tidak asli, dan telah mengalami banyak perubahan dan percampur-adukkan, sehingga tidak layak lagi menjadi tolok ukur kehidupan dan sudah diabaikan oleh pemeluknya sendiri. 

Memang benar perkataanmereka bahwa dengan meninggalkan ajaran agama dapat dicapai kemajuan, bila yangdimaksud adalah agama selain Islam. 

Tetapi bila ditujukan kepada Islam, maka tidak dapat dibenarkan sama sekali, karena justru Islamlah yang selalu mendorong umatnyauntuk mencapai kemajuan sepanjang zaman. 

Dan Islam tidak pernah dihinggapi kebatilan, karena Allah telah memberikan jaminan akan selalu menjaga Kitab Suci-Nya sebagaimana keadaannya ketika diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

Keenam:
Menyebarkan berbagai penghinaan terhadap ulama Islam, hukum-hukum Islam, ibadat-ibadat Islam dan tradisi-tradisinya. 

Senjata ini memiliki pengaruh yangsangat kuat terhadap orang-orang yang lemah jiwanya. 

Cacian dan penghinaan orang-orang yang benci kepada Islam, menyebabkan mereka tidak berani melaksana kan kebenaran dan kebajikan. 

Betapa banyak penyeru kebatilan yang menggunakan cacimaki dan penghinaan untuk menteror para penegak kebenaran.

Organisasi-organisasi Islam banyak disusupi oleh orang-orang semacam ini. 

Hal inidimaksudkan sebagai perang urat saraf untuk menghancurkan Islam dari dalam. 

Dalamkondisi seperti ini, maka wajiblah bagi para cendekiawan dan ulama Islam untuk melakukan gerakan melawan musuh-musuh Islam dalam perang urat saraf ini, sehingga mereka dapat menggagalkan usaha-usaha pihak musuh, membela agama Allah, serta mengembalikan kedudukannya sebagai pemimpin dunia. 

Ketika musuh-musuh Islamtelah dapat mencuci otak, hati, dan jiwa putra-putri Islam dari ajaran Islam dan akhlak Islam, maka mudahlah bagi mereka mengisinya dengan apa saja yang mereka inginkan.

Hal ini dilakukan melalui sekolah-sekolah, universitas-universitas, serta berbagai mediakomunikasi massa. Program ini sudah menjadi salah satu bentuk peperangan yangmereka lancarkan, sehingga tiada berlalu satu detik pun yang tidak mereka isi dengan kegiatan ini. 

Dan ini merupakan pelaksanaan semboyan mereka bahwa "alam tak menerima kekosongan."

Setiap saat masuklah unsur-unsur baru yang non-Islami ke dalam rumah tanggamuslim, sehingga yang sudah mapan terusik. 

Hal ini sering menimbulkan pertentanganantara suami istri. 

Demikian pula yang terjadi pada masyarakat umumnya. 

Semua ini merupakan upaya pihak Barat untuk menghapus kepribadian muslim dan menggantinya dengan unsur-unsur baru tadi. 

Dengan demikian ajaran Islam dicampur-adukkan dengan pemikiran Barat yang destruktif. 

Kemudian disudutkannya unsur-unsur ajaran Islam ke sisi yang gelap sambil menyambut datangnya unsur-unsur baru,sehingga unsur-unsur baru itu mendominasi sistem kehidupan seorang muslim.

Dengan mekanisme kerja yang terus-menerus dan berkesinambungan ini, maka sasarandan tujuan yang mereka harapkan akan dapat tercapai. 

Di antara pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan langkah-langkah mereka itu ialah:
1. Di dalam buku "Memerangi Dunia Islam" karya orientalls Shatly, disebutkan:
"...Bila Anda ingin memerangi Islam, mematahkan kekuatannya, dan merusak aqidah yang merupakan unsur utama kekuatan dan kemuliaan kaum muslimin di dunia, makaAnda. harus mengerahkan upaya dan sasaran perjuangan Anda untuk merusak jiwa generasi muda Islam dan kaum muslimin dengan membunuh perasaan bangga merekaterhadap sejarah masa lalunya dan kitab sucinya, Al Qur'an. 

Kemudian palingkanmereka dari semua itu dengan menyebarluaskan kebudayaan, peradaban, dan sejarahAnda. 

Sebarkan paham serba boleh (ibahiyyah/permisivisme) dan perbanyak saranaperusak moral. 

Kalau kita menjumpai orang-orang yang lengah di antara mereka danhidup bersahaja, maka sudah cukuplah kiranya hal itu bagi kita, sebab untuk merusak suatu pohon kita harus memotong ranting-rantingnya lebih dahulu ...." (Wasiat Pertama,hal. 264).2. 

Dalam buku "Kehidupan Rahasia Laurens" disebutkan bahwa dalam laporannya kepada tuan-tuan tanah Britania pada bulan Januari 1916, Kolonel Laurensmengatakan:"Sasaran kita yang utama ialah memecah-belah persatuan umat Islam denganmenghancurkan dan memporak-porandakan Daulah Utsmaniyyah. 

Kita pun harus tahubagaimana memperlakukan bangsa-bangsa Arab agar mereka senantiasa hidup dengan permainan politik yang kotor dalam negara-negara kecil yang terpecah-pecah saling mendengki dan membelakangi satu sama lain, sehingga tidak mungkin bersatu. "
MENGOSOGKAN ISLAM DARI KANDUNGAN AJARANNYA YANG BENAR

1. Memasang Perangkap
Di antara cara yang ditempuh musuh-musuh Islam untuk melancarkan ghozwul-fikriterhadap kaum muslimin ialah dengan memutarbalikkan dan mengacaukan pikiran,sehingga menimbulkan pemahaman yang rusak pada sebagian umat Islam. Hal inimereka jadikan sebagai perangkap. Kemudian, secara terencana mereka kukuhkanpaham-paham destruktif ini, dan mereka sebarluaskan dengan berbagai cara dansarana. Mereka juga menghentikan setiap usaha yang hendak meluruskan danmengembalikan kesalah pahaman itu kepada pengertian Islam yang sebenarnya.Mereka memasang perangkap dengan paham-paham yang merusak, kemudianmengukuhkannya serta menghadang dan menghalangi setiap usaha perbaikan ke arahkebenaran. Semua itu bertujuan untuk meratakan jalan guna mencela dan melecehkanIslam, juga untuk membentuk opini publik bahwa itulah ajaran Islam yangsesungguhnya. Mereka pun hendak melemahkan kekuatan kaum muslimin karena asyik berkutat dalam pemahaman yang salah itu.Dengan tipu dayanya yang licik dan lihai, mereka membisikkan kepada generasi mudaIslam di negara-negara berpenduduk muslim, bahwa Islam tidak layak dijadikanpedoman hidup. Bahwa ajaran Islam itu pun sangat diragukan sebagai ajaran yangdatang dari Tuhan. Untuk menguatkan gagasannya, mereka mengambil kesaksian danacuan dengan paham-paham yang tidak benar tadi. Mereka mendakwakannya sebagaiajaran Islam yang sebenarnya, dengan alasan bahwa paham-paham itu dijadikanpegangan oleh kelompok-kelompok Islam.
2. Menyelewengkan Makna Tawakkal
Kaum penjajah memasuki negara-negara kaum muslimin untuk menguasai danmelemahkan Daulah Islamiyah, tetapi mereka mendapatkan tantangan yang keras dariumat Islam. Mereka menyerukan jihad terhadap bangsa-bangsa kafir yang dzalim,penipu, dan menjajah mereka. Maka, kaum kufar berusaha memadamkan apiperjuangan ini dengan mencekoki dan mengalihkan pemikiran umat Islam.Salah satu masalah yang hendak mereka selewengkan ialah pengertian tawakkal kepadaAllah. Mereka berusaha menyalah-artikan dan memutarbalikkan makna tawakkal untuk

dijadikan senjata guna memerangi kaum muslimin. Padahal, sebelumnya hal itu menjadisenjata kaum muslimin untuk memerangi mereka.Secara halus mereka mengatakan bahwa tawakkal kepada Allah sebagaimanadigariskan Islam dan diterapkan oleh generasi Islam pertama adalah aktifitas hati setiappribadi muslim, jadi bukan kegiatan yang bersifat lahiriah seperti menggalang kekuatanfisik dan materi, tidak pula diperlukan program-program kerja. Tawakkal kepada Allahdengan pengertian kepasrahan hati ini akan melahirkan kekuatan besar yang melebihikekuatan lahiriah, sehingga dua puluh orang mukmin yang sabar dapat mengalahkandua ratus orang musuh dengan izin Allah. Faktor penting yang menyebabkan rapuhnyakekuatan lahiriah ialah kurang teguhnya kekuatan hati, meskipun jumlah tentaranyabanyak. orang yang hanya mengandalkan kekuatan material dengan mengandakanberbagai sarana dan prasarana; hatinya akan terguncang bila melihat kekuatan musuhmelebihi kekuatannya. Dia akan takut dan gentar, sehingga kekuatannya akan lenyapdan senjatanya tidak berguna, karena tidak adanya kekuatan maknawiah dalam hati.Inilah pemikiran yang mereka lontarkan berkaitan dengan masalah tawakkal kepadaAllah dalam peperangan, demikian pula dalam aspek-aspek kehidupan yang lain.Dengan pemutarbalikkan pemahaman ini, maka musuhmusuh Islam berhasilmenghalangi kaum muslimin untuk melakukan persiapan dengan menghalang kekuatanfisik dan materi. Mereka pun tidak menggunakan sarana-sarana yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan sunnatullah dalam alam semesta. Dengandemikian, rusaklah pemahaman mereka. Mereka terbuai mimpi-mimpi indah untuk mewujudkan cita-cita, dengan mengharapkan datangnya kejadian-kejadian luar biasa diluar ketentuan hukum alam. Tipu daya musuh dengan menyalahartikan maknatawakkal ini lebih berbahaya daripada candu yang disebarkan oleh kaum imperialis dinegeri Cina. Tipu daya ini merupakan senjata yang ampuh bagi kepentingan musuhIslam.Kaum muslimin generasi pertama memahami makna tawakkal kepada Allah ini denganpemahaman yang tepat, yaitu kepasrahan yang bulat kepada Allah, disertai denganusaha dan perjuangan dengan menggunakan sarana dan prasarana sebaik mungkinuntuk mencapai tujuan, sesuai dengan sunnah Allah terhadap alam semesta. Dan dibalik usaha-usaha yang diperintahkan ini, terdapat pertolongan Ilahi. Karena itu,mereka senantiasa menggunakan segala cara upaya, serta sarana dan prasarana untuk meraih kejayaan. Dengan demikian, layaklah mereka memperoleh kemuliaan dankemenangan.Demikiarnlah didikan Rasulullah Saw kepada mereka, dalam semua aspek kehidupandan da'wah menuju jalan Allah. Demikian pula yang dipraktikkan oleh beliau dalamperjuangan, perang, mencari rezeki, ibadah, dalam masalahmasalah khusus dan umumbagi kaum muslimin. Beliau selalu mendorong kaum muslimin untuk berusaha danbekerja, berjihad, bersabar, dan berteguh hati.Demikian pula didikan Al Qur'anul Karim kepada Rasulullah dan kaum muslimin.Banyak nash Al Qur'an yang memerintahkan dan mendorong manusia untuk bekerjadan berusaha serta mempergunakan sarana yang sekiranya dapat mengantarkanmereka mencapai keberhasilan sesuai undang-undang kehidupan yang diciptakan-Nya
 
11
Sunnah Allah itu tak dapat diganti. Bila terjadi hal-hal yang luar biasa, jarang adanya,dan biasanya merupakan mu'jizat bagi Rasul atau sebagai anugerah kemuliaan dariAllah atas sekelompok kecil orang-orang yang benar-benar beriman kepada-Nya, yangtelah mengerahkan seluruh usaha dan kekuatannya yang terbatas, tanpa mengabaikankewajiban yang dibebankan Allah kepada mereka.
3. Menyelewengkan Makna Ridha kepada Qadha dan Qadar
Di samping menyalahartikan makna tawakkal kepada Allah, musuh-musuh Islam itujuga menyebarkan kesalahpahaman tentang makna ridha kepada qadha dan qadar.Tawakkal telah disalahartikan sedemikian rupa sehingga orang harus meninggalkansegala usaha untuk mencapai kemenangan dengan menggalang kekuatan dan berjihaddi jalan Allah. Dengan pengertian yang salah seperti ini mereka dapat menguasai danbertindak sewenang-wenang terhadap kaum muslimin. Untuk melestarikankesalahpahaman ini, dengan tetap menjaga penisbatan kepada Islam, kaum musliminjuga dicekoki dengan paham yang salah mengenai masalah qadha dan qadar.Dengan menerima pengertian yang tidak benar mengenai ridha kepada qadha danqadar, orang yang telah menerima makna yang salah tentang tawakkal, akan menerimabegitu saja ajaran bahwa Allah tidak memberikan pertolongan kepada mereka danmenjadikan mereka dikuasai oleh musuh. Hal itu merupakan cobaan dari Allah, bukankarena mereka tidak melaksanakan kewajiban yang dibebankan kepada mereka.Mereka harus menerima kenyataan ini sebagai takdir, mereka harus ridha dan bersabarmenerimanya. Hal ini disamakan dengan musibah-musibah berupa kemiskinan,penyakit, dan kematian yang dicobakan Allah kepada hamba-hamba-Nya untuk menilaisiapa yang sabar dan siapa yang berkeluh-kesah di antara mereka.Mereka samakan akibat-akibat yang menimpa mereka karena kesalahan mereka,dengan musibah yang dicobakan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Mereka memahamimakna qadha dan qadar tidak pada tempatnya. Sikap mereka ini sama dengan sikaporang-orang munafik yang berperang bersama-sama kaum muslimin melawan orang-orang musyrik. Bila mereka disakiti, mereka menganggap cobaan dari orang-orangmusyrik itu sebagai azab Allah. Lalu mereka sebarkan keraguan terhadap Islam, denganmengatakan bahwa derita yang menimpa kaum muslimin adalah azab Allah. Perihalmereka ini adalah sebagaimana diceritakan oleh Allah dalam Al Qur'an:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آَمَنَّا بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللَّهِ وَلَئِنْ جَاءَ نَصْرٌ مِنْ رَبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ وَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنَافِقِينَ

“Di antara manusia ada yang mengatakan kami beriman kepada Allah, namun apabila dia diberi cobaan di jalan Allah maka dia menganggap gangguan manusia seperti layaknya azab Allah. Dan apabila datang pertolongan dari Rabbmu, maka dia pun mengatakan, ‘Sesungguhnya kami bersama kalian’. Apakah Allah tidak mengetahui apa yang tersimpan di dalam dada manusia? Dan supaya Allah mengetahui siapakah orang-orang yang beriman dan siapakah sebenarnya orang-orang munafik itu.” (QS. al-Ankabut [29] : 10-11).
Menyerah kepada musuh dengan alasan ridha terhadap qadha dan qadar Allah, jelasdilarang oleh Islam. Hal ini tidak boleh terjadi. Kaum muslimin harus berjuang di jalanAllah. Tidaklah mereka memperoleh kehinaan atau dapat dikuasai musuh, kecualikarena dosa-dosa mereka, karena keteledoran mereka dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah, berupa persiapan-persiapan yang matang untuk menghadapi musuh dan menegakkan kalimah Allah.Prinsip ridha menerima qadha dan qadar Allah menurut pengertian Islam yang benar,memberikan kekuatan potensial dan dorongan yang besar kepada kaum musliminuntuk berjuang di jalan Allah. Juga memberikan ketabahan dan kegigihan untuk menanggung resiko dalam perjuangan, dengan keyakinan bahwa mereka tidak akanditimpa sesuatu kecuali yang telah ditetapkan Allah.Apabila kaum muslimin memasuki medan juang, kemudian mendapat ujian pada diridan hartanya serta anak-anaknya, mereka menerima semua itu dengan penuhkeridhaan. Mereka menyadari semua itu sebagai perwujudan qadha Allah, sehinggatidak menggerutu atau marah. Dan jika dipanggil untuk berjihad untuk kedua kali,ketiga, keempat, dan seterusnya, mereka tidak merasa enggan. Mereka yakin dengansepenuh hati, bahwa mereka tidak akan ditimpa sesuatu pun melainkan yang sudahditetapkan Allah atas diri mereka. Maka, mereka terima semua itu dengan penuhkepasrahan dan keridhaan, dengan mengharapkan pahala besar yang dijanjikan dandisediakan Allah bagi orang-orang yang benar dan sabar.Sebagai kebalikan dari aqidah yang sehat yang melahirkan ketabahan, ketangguhan, danketabahan menghadapi semua resiko, munculah aqidah yang hina yang dirancang olehorang-orang kafir, yaitu mengingkari qadha dan qadar, menganggap bahwakeberhasilan sesuatu hanya disebabkan oleh faktor materi saja berkeyakinan bahwasuatu musibah semata-mata disebabkan oleh faktor manusia.Bertolak dari aqidah yang batil ini, kita ingat kembali kisah Perang Uhud. Orang-orangmunafik berbalik haluan ketika kaum muslimin mendapat musibah disebabkan pasukanpemanah tidak mematuhi perintah Rasulullah Saw. untuk tidak meninggalkan posmereka. Padahal, sebelumnya mereka memperoleh kemenangan atas musuh mereka.orang-orang munafik itu menyebarkan perkataan, "Sekiranya kami mempunyai hak untuk campur tangan dalam urusan ini, niscaya tidak akan terbunuh orang-orang yangterbunuh dalam Perang Uhud ini." Karena pemimpin orang-orang munafik, Abdullah binUbay bin Salul, berkeras untuk tidak keluar dari Madinah menghadapi kaum musyrikindi Uhud, lalu dia bersama orang-orang munafik yang jumlahnya hampir sepertiga darijumlah seluruh pasukan meninggalkan Rasulullah, tidak jadi ikut berperang. Perkataanorang-orang munafik ini akhirnya menjadi salah satu bentuk tipu daya untuk melemahkan kekuatan Islam dalam berjuang di jalan Allah dan menghadapi parapenegak panji-panji kekafiran.Karena itu, aqidah Islam dalam hal ini masalah qadha dan qadar, harus ditempatkanpada posisinya yang benar, sehingga dapat meneguhkan hati kaum muslimin danmenolak tipu daya kaum munafik. Oleh sebab itu, Allah menurunkan ayat Al Qur'an




 
32
saw yang didukung oleh tokoh-tokoh perdamaian bangsa Arab. Dan masih banyak lagipenyesatan yang mereka lakukan, dengan menggunakan bermacam-macam istilah yangpenuh dusta dan tidak mempunyai sandaran rasional maupun faktual.Mereka katakan pula bahwa risalah Islam semata-mata tatanan sosial kemasyarakatanbangsa Arab, hasil perjuangan seorang tokoh yang jenius, dan sekarang, prinsip-prinsipnya sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman abad kedua puluh.Karenanya, perlu dilakukan pembaharuan, yaitu dengan menciptakan prinsip-prinsipyang sesuai dengan perkembangan zaman, dengan meninggalkan prinsip-prinsip lamayang dibawa Nabi Muhammad Saw dan dengan memunculkan tokoh yang menjalankantugas sebagaimana yang dipikul oleh Nabi.Untuk meninabobokan generasi muda muslim khususnya bangsa Arab yang telahtermakan tipu daya, mereka mengatakan, "Seseorang menjadi kecil di hadapanMuhammad, selama ia masih menisbatkan diri pada bangsa yang mengagumiMuhammad sebagai pemimpinnya yang utama. Atau dengan kata lain, selama diatermasuk salah seorang dari anggota kelompok atau umat yang berada di bawahpengaruh Muhammad dengan segala kekuatannya pada masa lalu, yang menjadikankehidupan tokohnya sebagai cermin bagi seluruh aspek kehidupan umatnya. Karena itu,dalam kebangkitan baru seperti sekarang, umat jangan lagi menjadikan kehidupanseorang tokoh sebagai cermin bagi keseluruhan aspek kehidupan mereka, melainkanhanya pada aspek tertentu saja dan mencermini tokoh-tokoh lain pada segi yang lain.Kalau pada zaman dahulu Muhammad merupakan segala-galanya bagi seluruh bangsaArab, maka sekarang seluruh bangsa Arab harus menjadi Muhammad."Demikianlah pernyataan mereka yang kelihatannya manis, tetapi sebenarnyamerupakan panah berbisa yang dibidikkan kepada Islam dan kaum muslimin. Merekamembangkitkan nasionalisme bangsa Arab, bukan semangat keislaman. Di balik ungkapan-ungkapan yang memukau ini, orang yang cerdas dan berpandangan tajamdapat melihat tipu daya yang besar untuk mengesampingkan risalah Allah. Risalah yangdibawa oleh Nabi Muhammad Saw bukan atas kehendak pribadinya, melainkan wahyudariNya. Bukan pula hasil karya kejeniusannya yang istimewa, melainkan diturunkandari sisi Allah, meskipun beliau memang orang yang paling jenius dan paling sempurnadibandingkan dengan manusia lain.Para penyerang itu hendak memberikan kesan bahwa Nabi Muhammad Saw adalahproduk bangsa Arab, dan agama yang dibawanya semata-mata hasil karyakejeniusannya. Di samping itu, mereka hendak membuka pintu bagi para cendekiawanbaru, agar menciptakan risalah baru untuk menggantikan Risalah Islamiyah dari Allah.Perkataan mereka ditujukan kepada risalah Nabi Muhammad Saw, padahal lebih tepat bila perkataan itu ditujukan kepada risalah nabi-nabi sebelumnya. Karena sebagianbesar isinya telah diubah, ditambah dan dikurangi. Namun anehnya, perkataan ituhanya tertuju kepada risalah Islam dan barisan kaum muslimin.Tetapi dapat dimaklumi, mengingat kalimat-kalimat itu dilontarkan oleh orang-orangsalib fanatik yang tengah melakukan kristenisasi secara terselubung. Dan tidak mengherankan pula jika mereka melakukan tipu daya sedemikian rupa terhadap Islam,karena mereka memang musuh-musuh Islam yang senantiasa memerangi Islam. Tetapi
 
33
yang sangat mengherankan ialah generasi muda Islam yang terkena perangkap lalumenjadi pasukan mereka, atau menempatkan dirinya di garis depan untuk memerangiIslam dan kaum muslimin

Jul 23, 2012

KEKELIRUAN DALAM SHALAT

“Sesungguhnya yang petama kali akan dihisab atas seorang hamba pada hari kiamat adalah perkara shalat. Jika Shalatnya baik, maka baikpula seluruh amalan ibadah lainnya, kemudian semua amalannya akan dihitung atas hal itu.” (HR. An Nasa’I : 463)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTyF5S247IVaFEzdL_itS-FWKn6IbtUEEUkw4fvAVYT8AtX2C8jTURmdFekt1vf_2rIVA0GMaTdx7pWjpzBhjecyG1rFPv3XKXGs3y2iDXaKV3upA1vUyTtx5uYi-46favE6jWHhevmLuq/s400/sholat+yg+salah.jpg
Banyak orang yang lalai dalam shalat, tanpa sengaja melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak diketahuinya, yang mungkin bisa membuat amalan shalatnya tidak sempurna.
  1. Menunda–nunda Shalat dari waktu yang telah ditetapkan.
    Hal ini merupakan pelanggaran berdasarkan firman Allah عزوجل ,
    , “Sesungguhnya shalat suatu kewajiban yang telah ditetepkan waktunya bagi orang-orang beriman”. (QS. An-Nisa : 103)
  2. Tidak shalat berjamah di masjid bagi laki-laki.
    Rasullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Barang siapa yang mendengar panggilan (azan) kemudina tidak menjawabnya (dengan mendatangi shalat berjamaah), kecuali uzur yang dibenarkan”. (HR. Ibnu Majah Shahih) Dalam hadits bukhari dan Muslim disebutkan. “Lalu aku bangkit (setelah shalat dimulai) dan pergi menuju orang-orang yang tidak menghadiri shalat berjamaah, kemudian aku akan membakar rumah-rumah mereka hingga rata dengan tanah.”
  3. Tidak tuma’minah dalam shalat.
    Makna tuma’minah adalah, seseorang yang melakukan shalat, diam (tenang) dalam ruku’.i’tidal,sujud dan duduk diantara dua sujud.
Dia harus ada pada posisi tersebut, dimana setiap ruas-ruas tulang ditempatkan pada tempatnya yang sesuai.
Tidak boleh terburu-buru di antara dua gerakan dalam shalat, sampai dia seleasi tuma’ninah dalam posisi tertentu sesuai waktunya.
Nabi صلى الله عليه وسلمbersabda kepada seseorang yang tergegesa dalam shalatnya tanpa memperlihatkan tuma;minah dengan benar, “Ulangi shalatmu, sebab kamu belum melakukan shalat.”
  1. Tidak khusu’ dalam shalat, dan melakukan gerakan-gerakan yang berlebihan di dalamnya.
    Rasulallah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Sesungguhnya, seseorang beranjak setelah megnerjakan shalatnya dan tidak ditetapkan pahala untuknya kecuali hanya sepersepuluh untuk shalatnya, sepersembilan, seperdelapan, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga atau setangah darinya. “ (HR. Abu Dawud, Shahih) mereka tidak mendapat pahala shlatnya dengan sempurna disebabkan tidak adanya kekhusyu’an dalam hati atau melakukan gerakan-gerakan yang melalaikan dalam shalat.
  2. Sengaja mendahului gerakan iman atau tidak mengikuti gerakan-gerakannya.
    Perbuatan ini dapat membatalkan shalat atau rakaat-rakaat.
Merupakan suatu kewajiban bagi mukmin untuk mengikuti imam secara keseluruhan tanpa mendahuluinya atau melambat-lambatkan sesudahnya pada setiap rakaat shalat.
 Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Sesungguhnya dijadikan imam itu untuk diikuti keseluruhannya. Jika ia bertakbir maka bertakbirlah, dan jangan bertakbir sampai imam bertakbir, dan jika dia ruku’ maka ruku’lah dan jangan ruku’ sampai imam ruku’ “. (HR. Bukhari)
  1. Berdiri untuk melengkapi rakaat yang tertinggal sebelum imam menyelesaikan tasyahud akhir dengan mengucap salam ke kiri dan kekanan.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Jangan mendahuluiku dalam ruku’, sujud dan jangan pergi dari shalat (Al-Insiraf)”.
Para ulama berpedapat bahwa Al-Insiraf, ada pada tasyahud akhir.
Seseorang yang mendahului imam harus tetap pada tempatnya sampai imam menyelesaikan shalatnya (sempurna salamnya).
Baru setalah itu dia berdiri dan melengkapi rakaat yang tertinggal.
  1. Melafadzkan niat.
    Tidak ada keterangan dari nabi صلى الله عليه وسلم maupun dari para sahabat bahwa meraka pernah melafadzkan niat shalat. Ibnul Qayyim rmh menyatakan dalam Zadul-Ma’ad “Ketika Nabi صلى الله عليه وسلم berdiri untuk shalat beliau mengucapkan “Allahu Akbar“, dan tidak berkata apapun selain itu.
Beliau صلى الله عليه وسلم juga tidak melafalkan niatnya dengan keras.
  1. Membaca Al-Qur’an dalam ruku’ atau selama sujud.
    Hal ini dilarang, berdasarkan sebuah riwayat dari Ibnu Abbas رضي الله عنه, bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, “saya telah dilarang untuk membaca Al-Qur’an selama ruku’ atau dalam sujud.” (HR. Muslim)
  2. Memandang ke atas selama shalat atau melihat ke kiri dan ke kanan tanpa alasan tertentu.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Cegalah orang-orang itu untuk mengangkat pandangan keatas atau biarkan pandangan mereka tidak kembali lagi”. (HR. Muslim)
  1. Melihat ke sekeliling tanpa ada keperluan apapun.
    Diriwayatkan dari Aisyah رضي الله عنها, bahwa ia berkata, “Aku berkata kepada Rasulallah صلى الله عليه وسلم tentang melihat ke sekeliling dalam shalat Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “Itu adalah curian yang sengaja dibisikan setan pada umat dalam shalatnya”. (HR. Bukhari)
  2. Seorang wanita yang tidak menutupi kepala dan kakinya dalam shalat.
    Sabda Rasulallah صلى الله عليه وسلم, “Allah tidak menerima shalat wania yang sudah mencapai usia-haid, kecuali jiak dia memakai jilbab (khimar)”. (HR. Ahmad)
  3. Berjalan di depan orang yang shalat baik orang yang dilewati di hadapanya itu sebagai imam, maupun sedang shalat sendirian dan melangka (melewati) di antara orang selama khutbah shalat Jum’at.
    Rasulallah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Jika orang yang melintas didepan orang yang sedang shalat mengetahui betapa beratnya dosa baginya melakukan hal itu, maka akan lebih baik baginya untuk menunggu dalam hitungan 40 tahun dari pada berjalan didepan orang shalat itu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun lewat diantara shaf orang yang sedang shalat berjamaah, maka hal itu diperbolehkan menurut jumhur bedasarkan hadits Ibnu Abbas رضي الله عنه : “Saya datang dengan naik keledai, sedang saya pada waktu itu mendekati baligh. Rasulallah صلى الله عليه وسلم sedang shalat bersama orang –orang Mina menghadap kedinding.
Maka saya lewat didepan sebagian shaf, lalu turun dan saya biarkan keledai saya, maka saya masuk kedalam shaf dan tidak ada seorangpun yang mengingkari perbuatan saya”. (HR. Al-Jamaah).
Ibnu Abdil Barr berkata, “Hadits Ibnu Abbas ini menjadi pengkhususan dari hadits Abu Sa’id yang berbunyi “Jika salah seorang dari kalian shalat, jangan biarkan seseorangpun lewat didepannya”. (Fathul Bari: 1/572)
  1. Tidak mengikuti imam (pada posisi yang sama) ketika datang terlambat baik ketika imam sedang duduk atau sujud.-
Sikap yang dibenarkan bagi seseorang yang memasuki masjid adalah segera mengikuti imam pada posisi bagaimanapun, baik dia sedang sujud atau yang lainnya.
  1. Seseorang bermain dengan pakaian atau jam atau yang lainnya.
    Hal ini mengurangi kekhusyu’an. Rasulallah صلى الله عليه وسلم melarang mengusap krikil selama shalat, karna dapat merusak kekhusyu’an,
Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda, “Jika salah seorang dari kalian sedang shalat, cegahlah ia untuk tidak menghapus krikil sehingga ampunan datang padanya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad)
  1. Menutup mata tanpa alasan
    Hal ini makruh sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, “Menutup mata buka dari sunnah rasul صلى الله عليه وسلم”.
Yang terbaik adalah, jika membuka mata tidak merusak kekhusyu’an shalat, maka lebih baik melakukannya.
Namun jika hiasan, ornament dsn sebagainya disekitar orang yang shalat atau antara dirinya dengan kiblat mengganggu konsentrasinya, maka dipoerbolehkan menutup mata.
Namun demikian pernyataan untuk melakukan hal itu dianjurkan (mustahab) pada kasus ini. Wallahu A’lam.
  1. Makan atau minum atau tertawa.
    “Para ulama berkesimpulan orang yang shalat dilarang makan dan minum. Juga ada kesepakatan diantara mereka bahwa jika seseorang melakukannya dengan sengaja maka ia harus mengulang shalatnya.
  2. Mengeraskan suara hingga mengganggu orang-orang di sekitarnya.
    Ibnu Taimuiyah menyatakan, “Siapapun yang membaca Al-Qur’an dan orang lain sedang shlat sunnah, maka tidak dibenarkan baginya untuk membacanya dengan suara keras karean akan mengganggu mereka.
Sebab, Nabi صلى الله عليه وسلم pernah meninggalkan sahabat-sahabatnya ketika mereka shalat ashar dan Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda, “Hai manusia setip kalian mencari pertolongan dari Robb kalian. Namun demikian, jangan berlebihan satu sama lain dengan bacaan kalian”.
  1. Menyela di antara orang yang sedang shalat.
    Perbuatan ini teralarang, karena akan mengganggu.
Orang yang hendak menunaikan shalat hendaknya shalat pada tempat yang ada.
Namun jika ia melihat celah yang memungkinkan baginya untuk melintas dan tidak mengganggu, maka hal ini di perbolehkan.
Larangan ini lebih ditekankan pada jama’ah shalat Jum’at, hal ini betul-betul dilarang.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda tentang merka yang melintasi batas shalat, “Duduklah! Kamu mengganggu dan terlambat datang”.
  1. Tidak meluruskan shaf.
    Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, “Luruskan shafmu, sesungguhnya meluruskan shaf adalah bagian dari mendirikan shalat yang benar” (HR. Bukhari dan Muslim).
  2. Mengangkat kaki dalam sujud.
    Hal ini bertentangan dengan ynag diperintahkan sebagaimana diriwayatkan dalam dua hadits shahih dari Ibnu Abbas رضي الله عنه, “Nabi صلى الله عليه وسلم telah memerintah bersujud dengan tujuh anggota tubuh dan tidak mengangkat rambur atau dahi (termasuk hidung), dua telapak tangan, dua lutut, dan dua telapak kaki.”
Jadi seseorang yang shalat (dalam sujud), harus dengan dua telapak kaki menyentuk lantai dan menggerakan jari-jari kaki menghadao kiblat.
Tiap bagian kaki haris menyentuk lantai.
Jika diangkat salah satu dari kakinya, sujudnya tidak benar.
Sepanjang dia lakukanutu dalam sujud.
  1. Meletakkan tangan kiri di atas tangan kanan dan memposisikannya di leher.

Hal ini berlawanan dengan sunnah karena Nabi صلى الله عليه وسلم meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dan meletakkan keduanya di dada beliau.
Ini hadits hasan dari beberapa sumber yang lemah di dalamya.
Tapi dalam hubungannya saling menguatkan di antara satu dengan lainnya.
  1. Tidak berhati-hati untuk melakukan sujud dengan tujuh angota tubuh (seperti dengan hidung, kedua telapak tangan, kedua lutuk dan jari-jari kedua telapak kaki).
    Rasulallah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Jika seorang hamba sujud, maka tujuh anggota tubuh harus ikut sujud bersamanya: wajah, kedu telapak tangan kedua lutut dan kedua kaki”. (HR. Muslim)
  2. Menyembunyikan persendian tulang dalam shalat.
    Ini adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dalam shalat.
Hal ini didasarkan pad sebuah hadits dengan sanad yang baik dari Shu’bah budak Ibnu Abbas yang berkata, “Aku shalat di samping Ibnu Abbas dan aku menyembunyikan persedianku.”
Selesai shalat di berkata, “Sesungguhnya kamu kehilangan ibumu! karena menyembunyikan persendian ketika kamu shalat!”.
  1. Membunyikan dan mempermainkan antar jari-jari (tasbik) selama dan sebelum shalat.
    Rasulallah صلى الله عليه وسلم ,
“Jika salah seorang dari kalian wudhu dan pergi kemasjid untuk shalat, cegahlah dia memainkan tangannya karena (waktu itu) ia sudah termasuk waktu shalat.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi)
  1. Menjadikan seseorang sebagai imam, padahal tidak pantas, dan ada orang lain yang lebih berhak.
    Merupakan hal yang penting, bahwa seorang imam harus memiliki pemahaman tentang agama dan mampu membaca Al-Qur’an dengan benar.
Sebagaimana sabda Nabi صلى الله عليه وسلم “Imam bagi manusia adalah yang paling baik membaca Al-Qur’an” (HR. Muslim)
  1. Wanita masuk ke masjid dengan mempercantik diri atau memakai harum-haruman.
    Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, “Jangan biarkan perrempuan yang berbau harum menghadiri shalat isya bersama kita.” (HR. Muslim)
  2. Shalat dengan pakaian yang bergambar, apalagi gambar makhluk bernyawa.
    Termasuk pakaian yang terdapat tulisan atau sesuatu yang bisa merusak konsentrasi orang yang shalat di belakangnya.
  3. Shalat dengan sarung, gamis dan celana musbil (melebihi mata kaki).
    Banyak hadits rasulallah صلى الله عليه وسلم yang meyebutkan larangan berbuat isbal diantaranya :
    • Rasulallah صلى الله عليه وسلم bersabda : sesungguhnya Allah tidak menerima shalat seseorang lelaki yang memakai sarung dengan cara musbil.” (HR. Abu Dawud (1/172 no. 638)
    • Rasulallah صلى الله عليه وسلم bersabda : Allah عزوجل tidak (akan) melihat shalat seseorang yang mengeluarkan sarungnya sampai ke bawah (musbil) dengan perasaan sombong.” (Shahih Ibnu Khuzaimah 1/382)
    • Rasulallah صلى الله عليه وسلم bersabda : “Sarung yang melebihi kedua mata kaki, maka pelakunya di dalam neraka.” (HR.Bukhari : 5887)
  4. Shalat di atas pemakaman atau menghadapnya.
    Rasulallah صلى الله عليه وسلم berabda, “Jangan kalian menjadikan kuburan sebagai masjid. Karena sesungguhnya aku telah melarang kalian melakukan hal itu.” (HR. Muslim : 532)
  5. Shalat tidak menghadap ke arah sutrah (pembatas).
    Nabi صلى الله عليه وسلم melarang perbuatan tersebut seraya bersabda : “Apabila salah seorang diantara kalian shalat menghadap sutrah, hendaklah ia mendekati sutahnya sehingga setan tidak dapat memutus shalatnya. (Shahih Al-Jami’ : 650)

Inilah contoh perbuatan beliau صلى الله عليه وسلم “Apabila beliau صلى الله عليه وسلم shalat di temapt terbuka yang tidak ada seorangpun yang menutupinya, maka beliau menamcapkan tombak di depannya, lalu shalat menghadap tombak tersebut, sedang para sahabat bermakmum di belakangnya.
Beliau صلى الله عليه وسلم tidak membiarkan ada sesuatu yang lewat di antara dirinya dan sutrah tresebut.” Shifat Shalat Nabi صلى الله عليه وسلم, karya Al-Albani (hal : 55)