Hati siapa yang tidak menjerit ketika seorang istri yang melihat suaminya disiang hati bergandengan tangan dengan seorang perempuan muda....?
Hati siapa yang tak menjerit..........?
Begitu tutur seorang perempuan muda.
Luka hatinya sudah mengering.
Goresan-goresannya belum hilang benar.
Susah sekali untuk bisa memaafkan bukan berarti sesuatu yang tidak
mungkin.
Begitu mengetahui orang yang sangat dihormatinya dan
disayanginya telah menghianati cinta, atmosphere mata terurai dengan
derasnya.
Ditanyakan hal itu pada suaminya.
Berkali-kali suaminya
meminta maaf dan mengatakan dirinya khilaf.
Hari itu dunia menjadi
terasa gelap.
Anak-anaknya duduk terdiam melihat ibundanya sedang
menangis.
Teringat masa indah diwaktu perkenalan.
Waktu itu suaminya
sebagai ketua remaja masjid dan dirinya sebagai sekretarisnya.
Pertemuan
itu menebar bibit cinta.
Tak lama berselang dirinya dilamar.
Keinginannya yang kuat untuk menyempurnakan ibadahnya kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala kemudian pernikahan itu terlaksana dengan meriah.
Kehidupan menjadi terasa begitu indah dengan kehadiran sang buah hati.
Dua Keluarga besar berkumpul
untuk mensyukuri kelahiran putra pertamanya.
Disisi lain karier suaminya
juga mulai menanjak.
Kehidupan yang dulunya serba susah kini menjadi
lebih baik.
Dulu yang serba kekurangan boleh terbilang sekarang rizki
melimpah. ‘Alhamdulillah Mas, rizki melimpah tidak membuat kami jauh
dari Sang Khaliq.’ tuturnya.
Sejak pertengkaran hebat itu suaminya jarang pulang ke rumah, memilih
menginap di rumah orang tuanya. Sampai pada suatu hari badan putranya
yang pertama sakit panas telah membuatnya panik.
Dibawanya ke dokter. Anaknya yang kedua memaksa dirinya untuk
menghubungi suaminya.
Air mata itu terus berlinang mengabarkan keadaan
anaknya yang sedang sakit kepada suaminya sampai akhirnya dirinya
bertemu dengan suaminya untuk menjenguk anaknya yang sedang di rawat di
Rumah Sakit.
Pertemuan di Rumah Sakit itu terlihat suaminya menangis
terisak-isak bagai anak kecil.
Selama sepuluh tahun pernikahannya baru
kali ini melihat suaminya menangis seperti dan sekarang menangis takut
kehilangan istri dan anak-anaknya.
Dipeluk suami dan anak-anaknya.
Kata
memaafkan menjadi terasa menenteramkan hati dan pikirannya.
Hanya
semata-mata ketaqwaannya kepada Allahlah memaafkan setulus hati dengan
begitu mudah dilakukannya. “Saya teringat pesan Bang Rino
waktu itu kepada saya, bahwa Nabi mengajarkan kepada kita agar
memaafkan karena dengan memaafkan Allah memberikan kemuliaan pada hidup
kita,’ tutur beliau. ‘Alhamdulillah dengan peristiwa ini kami sekeluarga
semakin meningkatkan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.’
lanjutnya.
Sore hari itu matahari mulai menenggelamkan dirinya. Puji
syukur tak lupa selalu dipanjatkan kehadiratNya. Begitu indah hidup ini
dengan memaafkan setulus hati. ‘Allah akan membalas orang yang memaafkan
orang lain dengan menambahkan kemuliaannya.’ (HR. Muslim).
SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU
SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU
Blogger ini muncul berdasarkan dari beberapa permintaan saudara-saudariku semua..
Alhamdulillah akhirnya tercapai juga dan selesai sudah blogger ini dibuat...
Namun kesempurnaan blogger ini belumlah maximal.
Semoga dihari..hari mendatang dapat disempurnakan blogger ini
Dan blogger ini tercipta dan ada... karena... diri saudara-saudariku semua..
Dan...tiada artinya blogger"NOTE UNTUK KAMU" ini.. jika saudara-saudariku tidak berada didalamnya....
Salam Ukhwah..........
Blogger ini muncul berdasarkan dari beberapa permintaan saudara-saudariku semua..
Alhamdulillah akhirnya tercapai juga dan selesai sudah blogger ini dibuat...
Namun kesempurnaan blogger ini belumlah maximal.
Semoga dihari..hari mendatang dapat disempurnakan blogger ini
Dan blogger ini tercipta dan ada... karena... diri saudara-saudariku semua..
Dan...tiada artinya blogger"NOTE UNTUK KAMU" ini.. jika saudara-saudariku tidak berada didalamnya....
Salam Ukhwah..........