Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : ”MANISTARAA LI’IYAALIHI SYAI-ANTSUMMA hAMALAHU BIYADIHI ILAIHIM THALLAAHU ‘ANHU DZUNUUBA SAB’IINA SANATAN”.
“Barang siapa yang membuat gembira
hati seorang istri maka ia bagaikan tengah menangis karena takut kepada Allah
maka Allah mengharamkan tubuhnya dari api neraka”.
Rasulullah bersabda : ”Barang siapa
yang membuat gembira hatinya seorang wanita, seakan akan menangis karena takut
kepada Allah. Dan barang siapa menangis karena takut pada Allah maka Allah
mengharamkan tubuhnya masuk kedalam api neraka”. (al hadits)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. bersabda :
’Suatu rumah yang mana didalamnya terdapat anak-anak perempuan, maka setiap
hari Allah menurunkan dua belas rahmat dan tidak henti hentinya di kunjungi
malaikat.
Dan bagi kedua orang tuanya setiap hari dan malam dicatat seperti ibadah selama tujuh puluh tahun”.
Dan bagi kedua orang tuanya setiap hari dan malam dicatat seperti ibadah selama tujuh puluh tahun”.
KEUTAMAAN SHALATNYA WANITA
DIRUMAHNYA SENDIRI
Dalam bagian ini akan membicarakan
tentang keutamaan shalatnya orang perempuan (istri) di rumahnya sendiri dan
shalatnya itu lebih utama di banding shalat orang perempuan di masjid,
sekalipun berjamaah dengan Rasulullah.
Humaid As Sa’idi meriwayatkan tentang seorang perempuan yang datang kepada Rasulullah perempuan itu bertanya : ”Hai Rasulullah, sesungguhnya aku sangat senang jika shalat berjamaah denganmu”.
Humaid As Sa’idi meriwayatkan tentang seorang perempuan yang datang kepada Rasulullah perempuan itu bertanya : ”Hai Rasulullah, sesungguhnya aku sangat senang jika shalat berjamaah denganmu”.
Nabi menjawab : ”Aku tau kamu senang
shalat berjamaah denganku.
Tetapi..... shalatmu di rumahmu sendiri lebih utama dari pada shalatmu di kamarmu dan shalatmu di kamarmu lebih utama di banding shalatmu diserambi rumahmu dan shalatmu di serambi rumahmu lebih utama di banding shalatmu di masjidku ini”. Yang demikian itu tidak lain untuk menjaga agar ketertutupan dirinya sebagai hak yang perlu di jaga.
Tetapi..... shalatmu di rumahmu sendiri lebih utama dari pada shalatmu di kamarmu dan shalatmu di kamarmu lebih utama di banding shalatmu diserambi rumahmu dan shalatmu di serambi rumahmu lebih utama di banding shalatmu di masjidku ini”. Yang demikian itu tidak lain untuk menjaga agar ketertutupan dirinya sebagai hak yang perlu di jaga.
Rasulullah bersabda : ”Sesungguhnya
shalatnya orang perempuan di rumahnya lebih baik dari pada shalat di kamarnya,
dan sesungguhnyalah shalatnya seorang perempuan di kamarnya lebih baik dari
pada shalatnya di serambi rumahnya, dan shalatnya seorang perempuan di serambi
rumahnya itu lebih baik dari pada shalatnya di masjid”. (al hadits riwayat Al
baihaqi dari Aisyah Ra)
Rasulullah S.A.W bersabda : ”shalat
seorang perempuan di rumahnya lebih utama dari pada shalatnya di kamarnya dan
shalatnya di dalam ruangan yang berada di tengah tengah rumahnya lebih baik
dari pada shalatnya di serambi rumahnya”.
Diriwayatkan oleh abi daud dari ibnu
mas’ud dan riwayat Al hakim dari Ummu salamah. Rasulullah S.A.W bersabda :
”SHALAATUL MAR- ATI WAHDAHAA TAFDHULU ‘ALAASHALAATIHAA FIL JAM’I BIKHAMSIN
WA’ISYRIINA DARAJATAN”.
Shalatnya seorang wanita sendirian
menyamai shalatnya dalam berjamaah dengan memperoleh dua puluh lima
derajat“. (di riwayatkan oleh Ad Dailami dari ibnu ‘umar)
Menurut suatu pendapat, shalat
seorang wanita yang demikian itu berlaku bagi perempuan yang masih lajang,
yakni belum kawin.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : ”INNA AHABBA SHALAATIL MAR-ATI ILALLAAHI FIIASYADDI MAKAANIN FII BAITIHAA”
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : ”INNA AHABBA SHALAATIL MAR-ATI ILALLAAHI FIIASYADDI MAKAANIN FII BAITIHAA”
“Sesungguhnya shalat seorang wanita
yang paling di sukai Allah adalah yang di laksanakan di dalam rumahnya yang
gelap”.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. berssabda :
”seseungguhnya seorang istri yang keluar rumah, padahal tidak ada kebutuhan
yang teramat mendesak, maka syethan terus memperhatikan dan mengikutinya.
Syetan berkata : ”Jangan kau sia-siakan setiap melewati seseorang kecuali ia kagum padamu”. lalu wanita itu mengenakan busananya.
Ketika di tanya suaminya : ”Hendak kemana kamu.....?”. ia menjawab : ”Aku hendak membesuk orang sakit, atau aku hendak mendatangi upacara pemberangkatan jenazah atau aku hendak shalat di masjid”.
Padahal tidak ada ibadah seorang perempuan yang lebih sempurna kepada Tuhannya kecuali yang di kerjakan di rumahnya sendiri”.
Syetan berkata : ”Jangan kau sia-siakan setiap melewati seseorang kecuali ia kagum padamu”. lalu wanita itu mengenakan busananya.
Ketika di tanya suaminya : ”Hendak kemana kamu.....?”. ia menjawab : ”Aku hendak membesuk orang sakit, atau aku hendak mendatangi upacara pemberangkatan jenazah atau aku hendak shalat di masjid”.
Padahal tidak ada ibadah seorang perempuan yang lebih sempurna kepada Tuhannya kecuali yang di kerjakan di rumahnya sendiri”.
Diriwayatkan dari Abu Syaibani
bahwa, ia melihat Abdullah bin Asy Syayab menghalau perempuan perempuan dari
masjid di hari jum’at Ia berkata : ”Keluarlah kalian kerumah masing masing. Hal
itu Jauh lebih baik bagi kamu”.
Di riwayatkan oleh sulaiman Al
‘Lakhami dari Ath Thabrani Di riwayatkan ada seorang perempuan yang berlalu
dekat dengan abu hurairah Ra.
Ia berbau sangat harum semerbak. Abu hurairah bertanya : ”Hai perempuan hendak kemana kamu.....?”.
Ia menjawab : ”Hendak ke masjid”. Abu hurairah melanjutkan : ”Kau mengenakan wewangian..?”.
Ia menjawab : ”Yaa”. Abu hurairah berkata : ”Kembalilah, mandi dulu. Sebab aku pernah mendengar bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : ”Allah tidak akan menerima shalat seorang perempuan yang keluar menuju masjid dengan membawa aroma yang semerbak harum sehingga ia pulang kembali lantas mandi”. (Al hadits)
Ia berbau sangat harum semerbak. Abu hurairah bertanya : ”Hai perempuan hendak kemana kamu.....?”.
Ia menjawab : ”Hendak ke masjid”. Abu hurairah melanjutkan : ”Kau mengenakan wewangian..?”.
Ia menjawab : ”Yaa”. Abu hurairah berkata : ”Kembalilah, mandi dulu. Sebab aku pernah mendengar bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : ”Allah tidak akan menerima shalat seorang perempuan yang keluar menuju masjid dengan membawa aroma yang semerbak harum sehingga ia pulang kembali lantas mandi”. (Al hadits)
Yang di maksud mandi dalam hadits
itu adalah menghilangkan bau harum yang di timbulkan dari bau minyak wangi
tersebut. jadi maksudnya tidak di hususkan pada mandinya melainkan upaya
menghilangkan bau wangi tersebut.
Rasulullah S.A.W besabda : ”AL
MUKHTALI’ATU WAL MUTABARRIJAATU HUNNAL MUNAAFIQAATU”. “Perempuan perempuan yang
minta cerai suaminya tanpa ‘udzur dan perempuan perempuan yang memperlihatkan
perhiasan (dandananya) kepada orang bannyak mereka termasuk munafik”.
(Diriwayatkan oleh Abu na’im dan Ibnu mas’ud)
LARANGAN BERHIAS DAN BERBUSANA
BERLEBIHAN
Di riwayatkan dari Aisyah RA,
katanya ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sedang duduk beristirahat di masjid, tiba tiba
ada seorang perempuan golongan muzainah terlihat memamerkan dandanannya di
masjid sambil menyeret nyeret busana panjangnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
”Hai sekalian manusia, laranglah istri istrimu (termasuk anak anak remaja
perempuan yang mereka miliki) mengenakan dandanan seraya berjalan angkuh di
dalam masjid. S
esungguhnya Bani Israil tidak akan dilaknati sehingga kaum perempuan mereka dandanan menyolok (berlebihan) dan berjalan di dalam masjid. (Di riwayatkan Ibnu majah)
esungguhnya Bani Israil tidak akan dilaknati sehingga kaum perempuan mereka dandanan menyolok (berlebihan) dan berjalan di dalam masjid. (Di riwayatkan Ibnu majah)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : ”mana
saja seorang perempuan yang mengenakan wewangian, kemudian keluar rumah lalu
melewati orang banyak dengan maksud agar mereka mencium bau harumnya, maka
perempuan itu termasuk golongan perempuan yang berzina dan setiap mata yang
memandang itu melakukan zina (diriwayatkan Ahmad Annasai dan Al Hakim dari Ibnu
abu Musa Al Asy’ari)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : ”Aku
melihat di sorga, ternyata sebagian besar isinya (yakni penghuninya ) adalah
golongan orang fakir.
Dan aku melihat neraka ternyata sebagian besar penghuninya kulihat dari golongan orang perempuan”. (Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Turmudzi, dari Anas dan diriwayat oleh bukhori dan Turmudzi dari Imran bin Hashin)
Dan aku melihat neraka ternyata sebagian besar penghuninya kulihat dari golongan orang perempuan”. (Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Turmudzi, dari Anas dan diriwayat oleh bukhori dan Turmudzi dari Imran bin Hashin)
Yang demikian itu di sebabkan
karena, mereka sedikit sekali menaati Allah, menaati Rasul-NYA dan menaati
suaminya. Sebaliknya mereka lebih suka memamerkan dandannannya (tabaruj).
Dalam pengertiannya yang di sebut “tabaruj” adalah seorang perempuan apabila bermaksud keluar rumah mengenakan pakaian yang lebih bagus dan berdandan mencolok yang tidak biasanya seperti itu. I
a keluar itu dapat mengganggu kaum lelaki, Kalaupun ia bisa menyelamatkan diri, tetapi kaum lelaki tidak akan selamat dari sikapnya. Karena itu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. mengingatkan bahwa, orang perempuan itu segala aurat.
Dalam pengertiannya yang di sebut “tabaruj” adalah seorang perempuan apabila bermaksud keluar rumah mengenakan pakaian yang lebih bagus dan berdandan mencolok yang tidak biasanya seperti itu. I
a keluar itu dapat mengganggu kaum lelaki, Kalaupun ia bisa menyelamatkan diri, tetapi kaum lelaki tidak akan selamat dari sikapnya. Karena itu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. mengingatkan bahwa, orang perempuan itu segala aurat.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : ”Orang
perempuan itu segala aurat. Apabila keluar rumah maka syetan memperhatikannya
terus untuk menyesatkannya.
Dan yang lebih mendekatkan seorang perempuan kepada Allah adalah jika berada di rumahnya”.
Dan yang lebih mendekatkan seorang perempuan kepada Allah adalah jika berada di rumahnya”.
Dalam Riwayat lain di jelaskan :
”Orang perempuan itu segala aurat, maka pingitlah mereka, Karena manakala
seorang perempuan keluar jalan, dan keluarganya berkata : ”hendak kemana kamu..
?”. Ia menjawab: ”aku hendak membesuk orang sakit, atau aku hendak mengiringi
jenazah, maka tidak henti hentinya syetan menggodanya hingga ia mengeluarkan
lengannya (yakni ia mengeluarkan sebagian tubuhya). Tidak ada perempuan yang
berusaha memperoleh keridhoan Allah seperti kalau dirinya tinggal di rumah,
menyembah Tuhannya dan meaati suaminya’.
Hatim Al Asham mengatakan, Wanita
sholehah itu menjadi tiangnya agama dan sebagai pemakmur (yang meramaikan)
rumah serta membantu suami melaksanakan ketaatan pada Allah.
Sebaliknya perempuan yang suka melanggar hukum, dapat menghancurkan hati suaminya dengan tertawa.
Sebaliknya perempuan yang suka melanggar hukum, dapat menghancurkan hati suaminya dengan tertawa.
Abdullah bin ‘umar Ra mengatakan :
”Tanda tanda perempuan yang shalihah adalah, jika mempunyai kecintaan takut
pada Allah dan bersikap qona’ah (menerima apa adanya) terhadap apa yang di
berikan Allah. Ia di hiasi sifat pemurah terhadap perkara yang di miliki,
ibadahnya baik, berbakti pada suami dan gemar mempersiapkan diri beramal shalih
untuk persiapan mati.