Syaikh Abu Nashr Muhammad Al-Imam ditanya, “Di mana letak persamaan antara jin dan manusia?”
Maka beliau menjawab, “Persamaan antara jin dan manusia itu banyak dan saya akan menyebutkan beberapa di antaranya:
1. Yang menciptakan, menguasai, dan mengurusi mereka semua (jin dan manusia) adalah Allah Subhaanahu wata’aala.
2. Mereka semua diciptakan untuk beribadah kepada Allah Subhaanahu wata’aala saja. Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.“ (QS. Adz Dzariyat : 56)
Maka tidak ada perbedaan secara umum antara beban
yang diberikan pada jin dan manusia dalam hal beribadah kepada Allah
Subhaanahu wata’aala.
3. Mereka setara dalam hal apa yang telah menjadi ketetapan takdir
dari Allah Subhaanahu wata’aala, kepada mereka dalam masalah kematian
dan sebab-sebabnya.
Mereka juga sama dalam hal tidak mengetahui kapan
ajalnya dan tidak mengecualikan seorang pun dalam hal kematian kecuali
Iblis.
Sungguh Allah Subhaanahu wata’aala, telah memberikan tempo
sampai pada batas waktu yang ditentukan.
4. Masing-masing jin dan manusia akan dibangkitkan untuk dihisab. Jin juga akan dikumpulkan pada hari kiamat di padang mahsyar dalam keadaan nampak.
Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman:
سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ الثَّقَلَانِ
“Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin.“
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
“Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?“
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ
تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا لَا
تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
“Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
kecuali dengan kekuatan.” (QS. Ar-Rahman :31-33)
5. Setiap jin dan manusia yang mukmin akan masuk surga dan yang kafir masuk neraka sebagaimana yang diketahui dari banyak dalil.
6. Jin dan manusia tidak mengetahui perkara ghaib. Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman,
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ
إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ
تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا
لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak
ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang
memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu
bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka
tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS. Saba : 14)
7. Asal penciptaan keduanya adalah dari air. Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman,
وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي
عَلَى بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ
مَنْ يَمْشِي عَلَى أَرْبَعٍ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari
air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya
dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.“ (QS. An-Nur : 45)
Kami telah memaparkan permasalahan tersebut dalam kitab kami Naqdhu An Nazhariyyaat Al Kauniyyah.
8. Jin memiliki status yang berbeda-beda seperti halnya manusia.
Di
antara mereka ada yang menjadi raja; ada yang kaya dan adapula yang
miskin; ada yang kuat dan adapula yang lemah; ada yang pintar dan
adapula yang bodoh; ada yang mulia dan ada pula yang hina; ada yang
shaleh dan adapula yang buruk; ada yang menjadi penguasa dan ada pula
yang menjadi rakyat; ada yang menjadi ulama adapula yang bodoh; ada
yang menjadi sastrawan atau ahli syair, da’i dan penuntut ilmu. Mereka
juga berkelompok-kelompok, ada yang menjadi ahli bid’ah dan
adapula yang sunni; ada yang yahudi dan adapula yang nashara atau
majusi; ada yang Arab dan adapula yang bukan Arab.
Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman,
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang
saleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami
menempuh jalan yang berbeda-beda.“ (QS. Al Jin : 11)
Yang dimaksud dengan “Ath Tharaa‘iq” adalah berkelompok. Yang dimaksud dengan “Qidadaa” yaitu berbeda-beda.
9. Jin mampu untuk mengganggu manusia dengan berbagai macam gangguan
dimulai dengan memberikan waswas, menjauhkan dari jalan Allah
Subhaanahu wata’aala, menganggap baik perbuatan jelek dan bisa
menguasai badan manusia.
Sebagian mereka mampu menguasai manusia
dengan memukul, membunuh, menahan, menculik dan merasuki serta yang
lainnya.
Manusia juga mampu menyakiti jin baik secara umum maupun
khusus.
Adapun menyakiti mereka secara umum dengan cara berlindung
diri kepada Allah Subhaanahu wata’aala, dengan menjaga zikir-zikir yang
disyariatkan serta istiqamah di atas manhaj Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam.
Adapun menyakiti mereka secara khusus seperti apa yang
dialami oleh sebagian mereka berupa pemukulan atau membunuh sebagian
jin baik dengan cara yang hak maupun batil.
10. Jin dan manusia diberikan oleh Al oleh Allah
Subhaanahu wata’aala, kehendak untuk memilih, kekuatan dan kemampuan
untuk menerima kebenaran atau menolaknya.
Itu semua berada di bawah
kehendak Allah Subhaanahu wata’aala, dan ketetapan-Nya dan setiap
gerakan-gerakan mereka itu terjadi dengan izin-Nya.
11. Jin dan manusia yang shaleh di antara mereka
ada yang terjatuh dalam perbuatan maksiat dan yang kafir di antara
mereka tetap diharapkan untuk bertaubat kepada Allah Subhaanahu
wata’aala.
10. Kaum mukminin dari kalangan jin dan manusia mendapatkan
karamah[1] dari Allah Subhaanahu wata’aala. Allah Subhaanahu wata’aala,
memuliakan di antara mereka bagi siapa yang dikehendaki-Nya baik dari
kalangan laki-laki maupun perempuan.
Ini merupakan hal-hal terpenting tentang persamaan antara jin dan
manusia. Namun jika dijelaskan secara lebih rinci beserta
cabang-cabangnya, maka jumlahnya akan lebih banyak lagi dan hanya
kepada Allahlah kita meminta pertolongan.
Sumber Kitab Terjemah : “HUKUM BERINTERAKSI DENGAN JIN” Pustaka : Ats Tsabat.
[1] Karamah adalah suatu kejadian yang luar biasa yang diberikan
kepada siapa yang dikehendaki Allah Subhaanahu wata’aala, dari
kalangan hamba-Nya dengan tujuan untuk menampakkan kebenaran agamanya.
Sebagian para ulama menyebut istilah mukjizat bagi para nabi sedangkan
karamah untuk para wali Allah yang bertaqwa kepada-Nya
SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU
SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU
Blogger ini muncul berdasarkan dari beberapa permintaan saudara-saudariku semua..
Alhamdulillah akhirnya tercapai juga dan selesai sudah blogger ini dibuat...
Namun kesempurnaan blogger ini belumlah maximal.
Semoga dihari..hari mendatang dapat disempurnakan blogger ini
Dan blogger ini tercipta dan ada... karena... diri saudara-saudariku semua..
Dan...tiada artinya blogger"NOTE UNTUK KAMU" ini.. jika saudara-saudariku tidak berada didalamnya....
Salam Ukhwah..........
Blogger ini muncul berdasarkan dari beberapa permintaan saudara-saudariku semua..
Alhamdulillah akhirnya tercapai juga dan selesai sudah blogger ini dibuat...
Namun kesempurnaan blogger ini belumlah maximal.
Semoga dihari..hari mendatang dapat disempurnakan blogger ini
Dan blogger ini tercipta dan ada... karena... diri saudara-saudariku semua..
Dan...tiada artinya blogger"NOTE UNTUK KAMU" ini.. jika saudara-saudariku tidak berada didalamnya....
Salam Ukhwah..........
No comments:
Post a Comment