SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

Blogger ini muncul berdasarkan dari beberapa permintaan saudara-saudariku semua..

Alhamdulillah akhirnya tercapai juga dan selesai sudah blogger ini dibuat...

Namun kesempurnaan blogger ini belumlah maximal.

Semoga dihari..hari mendatang dapat disempurnakan blogger ini

Dan blogger ini tercipta dan ada... karena... diri saudara-saudariku semua..

Dan...tiada artinya blogger"NOTE UNTUK KAMU" ini.. jika saudara-saudariku tidak berada didalamnya....

Salam Ukhwah..........

Feb 14, 2013

ALLAH MENJADIKAN KEMATIAN SEBAGAI BENTUK TERSENDIRI



Kaedah dalam menghadapi masalah semacam ini adalah - - sebagaimana telah kita kemukakan juga di atas- - kita pasrah dan menerima apa adanya saja. 

Kita tidak perlu menanyakan bagaimana dan mengapa. 

Namun ada juga ada ulama –Rahimahullah- yang berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan diatas.

Mereka mengatakan bahwa amal perbuatan tersebut itu dirubah menjadi suatu bentuk sehingga ia memiliki jism lalu ditaruh dalam timbangan sehingga dapat diketahui berat atau ringannya amal tersebut.

Mereka mengambil contoh dari hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : 

“Pada hari kiamat kematian itu dijadikan dalam bentuk kibas (domba), kemudian memanggil penghuni jannah, “Wahai penghuni jannah...!” 

Lalu merekapun muncul dan menjulurkan lehernya untuk melihat. 

Kemudian ia memanggil. ‘Wahai penghuni naar.... !” 

Lalu merekapun muncul dan menjulurkan lehernya untuk melihat. “Apa yang terjadi.. ?”

Lalu kematian itu didatangkan dalam bentuk domba, lalu ditanyakan, “Apakah kalian tahu ini...?” 

Mereka menjawab “Ya”. Kematian itu akhirnya disembelih antara jannah dan naar, lalu dikatakan, “Wahai penghuni jannahm kekallah dan tiada kematian. 

Dan wahai penghuni naar, kekallah dan tiada kematian!”.

Kita semua tahu bahwa kematian merupakan sifat, akan tetapi Allah menjadikannya sebagai suatu bentuk yang berdiri sendiri. Demikian jugalah amal perbuatan itu menjadi suatu bentuk lalu ditimbang. 

Wallahu ‘alam.

No comments:

Post a Comment