SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

SELAMAT DATANG DI NOTE UNTUK KAMU

Blogger ini muncul berdasarkan dari beberapa permintaan saudara-saudariku semua..

Alhamdulillah akhirnya tercapai juga dan selesai sudah blogger ini dibuat...

Namun kesempurnaan blogger ini belumlah maximal.

Semoga dihari..hari mendatang dapat disempurnakan blogger ini

Dan blogger ini tercipta dan ada... karena... diri saudara-saudariku semua..

Dan...tiada artinya blogger"NOTE UNTUK KAMU" ini.. jika saudara-saudariku tidak berada didalamnya....

Salam Ukhwah..........

May 26, 2012

KISAH KETABAHAN IBUNDA MUSA

Ada Kisah tentang ibu Nabi Musa yang mengikuti ilham dari Allah utnuk menghanyutkan anaknya ke sungai Nil dengan penuh keyakinan akan janji_Nya utnuk menyelamatkan dan mengembalikan Musa kepadanya:

"Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: Susuilah dia dan apabila kamu khawatir trehadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai Nil dan jangan lah kamu khawatir dan jangan pula bersedih hati, karena sesunmgguhnya Kami akan mengembalikanya kepadamu, serta mejadikanya salah seorang dari para rasul" (al-Qashas:7)

Ibu Musa segera menindaklanjuti ilham itu. 
Ia segera menyuruh seseorang untuk membuat peti dan sebelum diletakan di dalam peti itu ibu Musa terlebih dahulu menyusui anaknya.

Setelah itu peti berisi Musa kecil di hanyutkan ke Sungai Nil.

Hati sang ibu adalah hati yang paling lembut dan penyayang.

Tentu saja di penuhi rasa sedih.

Bagaimana tidak,,??? ia baru saja mencampakan anak trsayangnya ke Sungai Nil.

Namun ia tahu bahwa Allah lebih menyayangi dan mencintai Musa dari pada dirinya. 
Sang ibu tahu Allah adalah Tuhan Musa dan Tuhan Nil juga, maka sungai Nil tak akan mencelakakan Musa atas Ijin Allah.

Allah telah memerintahkan kepada sungai Nil agar mengalir tenang membawa Musa, seperti Allah memerintahkan api untuk menjadi dingin bagi Ibrahim.

Angin bertiup lembut dan berbisik kepada ranting2 pohon "ssst jangan banyak bergerak Musa kecil sedang tertidur'' dan ranting pun menurut,dan Musa pun tertidur pulas dalam petinya hingga sampai ke istana Fir'aun.

Pagi itu matahari terbit menyinari istana Fir'aun.

Seperti biasa istri Fir'aun keluar untuk brjalan-jalan bersama suaminya dan para dayang.

Tidak seperti Fir'aun yg kafir, istrinya adalah seorang yg mukminah, jika sang suami seorang yg keras istrinya adalah seorang yg lembut dan penuh belas kasih.

Ia seorang istri y bersedih hati karena tidak memiliki anak. ia sangat berharap dapat memiliki seorang anak.

Sementara itu para dayang memenuhi pinggir sungai, sebuah peti kecil berisi Musa lewat di dekat kaki mereka.

Para dayang lalu mengambulnya dan di serahkan kepada istri Fir'aun Ketika istri Fir;aun membuka peti kecil itu terlihat olehnya Musa didalam peti kecil itu dan istri Fir;aun langsung menyukainya serta ingin menjadikanya seorang anak.

Allah menurunkan rasa sayang kepada Musa di dalam hati istri Fir'aun.

Ia mengambil Musa dari dalam peti dan menciuminya dengan berurai air mata. Musa kecil pun terbangun dan menangis pula.

Rupanya ia lapar dan perlu sarapan pagi.

Fir'aun duduk di meja makan sambil menunggu istrinya yg belum datang juga. Betapa kagetnya saat Fir'aun melihat istrinya menggendong bayi, trelebih saat dia tahu asal bayi itu.

Fir'aun berujar : "Ini adalah salah satu bayi Bani israil. Bukankah seharusnya bayi-bayi israil sudah dibunuh..........?"

Memdengar hal itu sang istri menjerit sambil memeluk erat Musa di dadanya ia berkata : " (ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu.

Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat bagi kita dan kita ambil dia sebagi anak'' (al-Qashas:9)

Fir'aun kaget bukan kepalang mendengar ucapan istrinya.

Dipandanginya istrinya yang sedang memeluk erat bayi Musa sambil menangis bahagia.

Akhirnya Fir'aum pun setuju untukl menjadikan Musa sebagai anak angaktnya dan membesarkan Musa di istana.

Musa menangis karena lapar. Kepada Fir'aun istrinya berkata "anak kecilku lapar". Fir'aun segera memerintahkan untuk mendatang kan wanita2 yg siap menyusui Musa.

Didatangkanya beberapa wanita dari istana tetapi Musa tetap menangis dan tidak mau menyusu. 
sementara itu itu ibu Musa bersedih dan menangis.

Sewaktu ia mencampakan peti kecil berisi Musa ia serasa telah mencampakan hatinya. Peti telah menghilang dan tak ada kabarnya.

Hampir saja ia ke istana dan memberi tahu Fir'aun bahwa bayi itu adalah putranya.

Namun Allah meneguhkan hatinya, memenuhi nya dengan ketenangan, kedamaian dan keyakinan seraya menyerahkan semua urusan kepada Allah.

Ibu Musa berkata kepada saudara perempuan Musa "Pergilah secara diam2 ke dalam istana dan cari tahu kabar tentang Musa, namun berhati-hatilah jangan sampai orang istana curiga padamu" Saudara perempuan Musa pun pergi sampai dekat istana. ia langsung mendengar kisah musa di istana secara lengkap.

Ia juga melihat orang-orang kebingungan bagaimana cara menyusui Musa. 
Kepada para penjaga Istana Saudara perempuan Musa berkata "Bolehkah aku tunjukan perempuan yg dapat menyusui Musa...?

Mengurus dan melayani segala keperluanya....?" istri Fir'aun berkata kepada saudara perempuan Musa "jika kamu dapa mendatangkan orang itu maka aku akan memberimu hadiah yg sangat besar" Saudara perempuan Musa pulang kerumahnya dan kembali ke istana sambil membawa ibu Musa.

Sang ibu langsung menyusui Musa dan musa pun menyusu dengan lahap.

Melihat hal itu istri Fir'aun berkata kepada ibunda Musa "ambilah bayi itu sampai masa penyusuanya selesai.

Setelah itu kembalikan lagi kepada kami.

Kami akan memberimu hadiah yg sangat besar atas jasamu mengurus bayi ini" betapa bahagia hati ibu Musa karena elah bertemu kembali dengan anak tercintanya.

Demikian Allah kembalikan Musa kepada ibunya supaya senang dan tenang hatinya serta yakin bahwa janji Allah adalah benar dan pasti terbukti.

"Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya" (al-Qashas;13)

Setelah ibu Musa selesai menjalankan tugasnya mnyusui Musa ia mengmbalikan Musa ke istana Fir'aun.

Musa pun di cintai seluruh penghuni istana.

"Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku, dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku" (Thaha:39)

No comments:

Post a Comment